Proyek Whoosh Bikin Negara Tekor, DPR Singgung Jebakan Sunk Cost Fallacy
Pemerintah Indonesia didesak untuk segera melakukan restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Langkah ini dinilai crucial untuk menghentikan jebakan sunk cost fallacy yang membebani keuangan negara.
Apa Itu Sunk Cost Fallacy dalam Proyek Whoosh?
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, menjelaskan bahwa sunk cost fallacy adalah kondisi dimana sebuah kebijakan terus dipertahankan hanya karena sudah menelan biaya yang sangat besar, meskipun secara nyata proyek tersebut tidak efisien dan merugikan.
"Sejak awal, proyek KCJB Whoosh ini tidak layak secara ekonomi maupun sosial. Namun, terus dilanjutkan karena alasan sudah terlanjur menghabiskan dana besar. Ini adalah contoh klasik sunk cost fallacy dalam kebijakan publik," tegas Amin di Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Fakta Kerugian dan Pembiayaan Proyek KCJB Whoosh
Dampak finansial proyek kereta cepat Whoosh terhadap negara sangat signifikan. Berikut adalah rinciannya:
- Total biaya proyek membengkak hingga USD 7,9 miliar.
- Utang ke China Development Bank (CDB) mencapai USD 5,5 miliar atau setara Rp 90 triliun.
- Laporan keuangan 2024 mencatat kerugian mencapai Rp 2,6 triliun.
3 Alasan Awal Penolakan Proyek Whoosh oleh PKS
Amin mengungkapkan tiga alasan fundamental mengapa Fraksi PKS di DPR sejak awal menolak proyek KCJB:
- Prioritas APBN yang Keliru: Saat pandemi Covid-19, prioritas seharusnya adalah penanganan kesehatan dan dampak ekonomi bagi rakyat kecil, bukan proyek infrastruktur berisiko tinggi.
- Inkonsistensi Kebijakan: Janji bahwa proyek ini murni investasi China tanpa dana APBN dan jaminan pemerintah ternyata tidak terealisasi.
- Kalkulasi Investasi yang Membebani: Proyek ini justru memperburuk kondisi fiskal di tengah tingginya utang negara.
Artikel Terkait
Banjir Jakarta 2025: Penyebab & Kritik untuk Pramono Anung
Dukung Bareskrim! IPW Soroti Kerugian Negara Rp 1,08 Triliun dari Tambang Emas Ilegal di Lombok
Strategi Partai Perindo Dongkrak 130 Juta Warga Naik Kelas Ekonomi
Hary Tanoe: Partai Perindo Akan Jadi Partai Besar, Ini Kuncinya!