Di sisi lain, Sri mengatakan Kapolri Listyo Sigit pun sudah menyiapkan skenario suksesi kepada dua 'putra mahkota' untuk memastikan kelangsungan agenda dan perlindungan bagi kelompoknya.
Pertama, ungkap Sri, adalah Komjen Dedi Prasetyo yang saat ini menjabat sebagai Wakapolri.
Nama kedua yakni Komjen Suyudi Ario Seto yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Menurut Sri Radjasa, karier kedua perwira ini sangat ditentukan oleh Kapolri, termasuk penempatan mereka di posisi strategis saat ini.
Ia mengklaim bahwa akselerasi karier keduanya, terutama pengangkatan Suyudi yang disebutnya menimbulkan konflik, merupakan bagian dari upaya terstruktur untuk memuluskan jalan mereka sebagai calon Kapolri atau Wakapolri di masa depan.
Upaya ini, lanjutnya, diperkuat dengan taktik fait accompli dengan menyebarkan isu bahwa nama Dedi dan Suyudi telah diusulkan Presiden ke DPR.
Ia yakin isu tersebut adalah upaya untuk mem-framing dan memojokkan presiden.
"Saya, berdasarkan keterangan dari pihak DPR, enggak ada surat itu," tegas Sri Radjasa.
[VIDEO]
Sumber: Konteks
Artikel Terkait
Chiko Raditya Ditahan, Tersangka Kasus Video Syur AI Siswi SMAN 11 Semarang: Kronologi & Ancaman Hukuman
Viral! PBNU Kecam Keras Gus Elham, Tegaskan Dakwah Harus Jaga Martabat
Mahfud MD Tegaskan Tak Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli atau Palsu
Cara Menulis Artikel SEO yang Efektif: Panduan Lengkap untuk Pemula