#Misteri

Gusnahari, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk 2 Orang Misterius Pakai Penutup Wajah

Nasional

Gusnahari, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk 2 Orang Misterius Pakai Penutup Wajah

Kamis, 06 Maret 2025 | 07:00 WIB
Sosok Gusnahari, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk 2 Orang Misterius Pakai Penutup Wajah

Nasional

Sosok Gusnahari, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk 2 Orang Misterius Pakai Penutup Wajah

Kamis, 06 Maret 2025 | 06:45 WIB
Mayat WNA Ditemukan di Tandon Air Rumah Kos, Ada Sosok Misterius Sebelum Peristiwa

Nasional

Mayat WNA Ditemukan di Tandon Air Rumah Kos, Ada Sosok Misterius Sebelum Peristiwa

Rabu, 05 Maret 2025 | 04:50 WIB
Kades di Deli Serdang yang Hilang Misterius Ditemukan Tak Bernyawa

Nasional

Kades di Deli Serdang yang Hilang Misterius Ditemukan Tak Bernyawa

Selasa, 04 Maret 2025 | 23:30 WIB
Lubang Misterius di Tulungagung Bukan Karena PDAM, Apa Penyebab Sebenarnya?

Nasional

Lubang Misterius di Tulungagung Bukan Karena PDAM, Apa Penyebab Sebenarnya?

Senin, 03 Maret 2025 | 01:10 WIB
Mengawal Para ‘Jenderal TNI’ Berkunjung ke Kesultanan Banten untuk Melawan Kezaliman Proyek PIK-2

Nasional

Mengawal Para ‘Jenderal TNI’ Berkunjung ke Kesultanan Banten untuk Melawan Kezaliman Proyek PIK-2

Minggu, 02 Maret 2025 | 10:15 WIB
Bu Guru Salsa Menikah di Tengah Skandal Video Syur, Suaminya Luqman Hakim Ternyata Seorang Duda

Nasional

Bu Guru Salsa Menikah di Tengah Skandal Video Syur, Suaminya Luqman Hakim Ternyata Seorang Duda

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:00 WIB
Dikelilingi Elite, 5 Taipan Ini Nyaris Tak Tersentuh Hukum!

Nasional

Dikelilingi Elite, 5 Taipan Ini Nyaris Tak Tersentuh Hukum!

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:35 WIB
Mengawal Para ‘Jenderal TNI’ Berkunjung Ke Kesultanan Banten Untuk Melawan Kezaliman Proyek PIK-2!

Nasional

Mengawal Para ‘Jenderal TNI’ Berkunjung Ke Kesultanan Banten Untuk Melawan Kezaliman Proyek PIK-2!

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:30 WIB
Pemerintah Harus Berantas Mafia Migas Seakar-akarnya

Nasional

Pemerintah Harus Berantas Mafia Migas Seakar-akarnya

Sabtu, 01 Maret 2025 | 00:10 WIB
KOMPAK! Menteri KKP dan Bareskrim Tak Temukan Jejak Korporasi Aguan di Kasus Pagar Laut

Hukum

KOMPAK! Menteri KKP dan Bareskrim Tak Temukan Jejak Korporasi Aguan di Kasus Pagar Laut

Jumat, 28 Februari 2025 | 07:20 WIB
Prabowo Amankan Aguan di Kasus Pagar Laut? Kades Kohod Cuma Jadi Tumbal? Ini Kejanggalan Denda Pagar Laut!

Hukum

Prabowo Amankan Aguan di Kasus Pagar Laut? Kades Kohod Cuma Jadi Tumbal? Ini Kejanggalan Denda Pagar Laut!

Jumat, 28 Februari 2025 | 07:10 WIB
AJAIB! Perangkat Desa Sanggup Bayar Denda Pagar Laut Rp48 Miliar

Nasional

AJAIB! Perangkat Desa Sanggup Bayar Denda Pagar Laut Rp48 Miliar

Kamis, 27 Februari 2025 | 17:25 WIB
Lubang Misterius Sedalam 7 Meter Muncul di Tulungagung, Warga Khawatir Membesar

Nasional

Lubang Misterius Sedalam 7 Meter Muncul di Tulungagung, Warga Khawatir Membesar

Kamis, 27 Februari 2025 | 16:30 WIB
Klarifikasi Bu Guru Salsa usai Link Video Viral 5 Menit Banyak Dicari di Medsos: Saya Ditipu

Nasional

Klarifikasi Bu Guru Salsa usai Link Video Viral 5 Menit Banyak Dicari di Medsos: Saya Ditipu

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:40 WIB
MISTERI Menakjubkan di Balik Tata Surya Kita: Fakta Mengejutkan Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah!

Nasional

MISTERI Menakjubkan di Balik Tata Surya Kita: Fakta Mengejutkan Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah!

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:10 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 03:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Nasional

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 01:05 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Nasional

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 14:30 WIB
Bagaimana Jika Penjarakan Jokowi dan Prabowo? NGERI!

Nasional

Bagaimana Jika Penjarakan Jokowi dan Prabowo? NGERI!

Senin, 24 Februari 2025 | 17:26 WIB
Gubernur Pramono Anung Menghilang, PDIP pun tak Tahu Keberadaannya

Nasional

Gubernur Pramono Anung Menghilang, PDIP pun tak Tahu Keberadaannya

Jumat, 21 Februari 2025 | 13:50 WIB
Tangis Ibu Saat Tahu Anaknya Korban Mayat Perempuan Dalam Karung di Sumbar

Nasional

Tangis Ibu Saat Tahu Anaknya Korban Mayat Perempuan Dalam Karung di Sumbar

Kamis, 20 Februari 2025 | 07:55 WIB
KISAH Tito Karnavian Memburu Tommy Soeharto

Hukum

KISAH Tito Karnavian Memburu Tommy Soeharto

Kamis, 20 Februari 2025 | 07:20 WIB
Yaqut Cholil Qoumas Hingga Kini Belum Terlihat, Dikaitkan dengan Dugaan Korupsi Dana Haji

Nasional

Yaqut Cholil Qoumas Hingga Kini Belum Terlihat, Dikaitkan dengan Dugaan Korupsi Dana Haji

Rabu, 19 Februari 2025 | 23:05 WIB
Yaqut Hingga Kini Belum Terlihat, Ketum GPSH: Diduga Melarikan Diri ke Luar Negeri

Hukum

Yaqut Hingga Kini Belum Terlihat, Ketum GPSH: Diduga Melarikan Diri ke Luar Negeri

Rabu, 19 Februari 2025 | 17:30 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Sistem Rujukan Berjenjang BPJS Dinilai Merugikan Pasien: Ini Solusinya
2

Ribka Tjiptaning Dipolisikan Soal Soeharto: Siap Adu Data dan Fakta
3

Roy Suryo Diperiksa 9 Jam Kasus Ijazah Jokowi, Disambut Sorak Pendukung
4

Viral Oknum Polisi Pukul 2 Siswa SPN Kupang: Kronologi & Respons Propam Polda NTT
5

Pemukim Yahudi Bakar Masjid dan Alquran di Tepi Barat: Kronologi & Dampaknya
6

Klaim Takhta PB XIV Ditolak, Ini Penjelasan Resmi Mahamenteri Keraton Solo
7

Denny Indrayana Gabung Tim Hukum Roy Suryo, Tolak Intimidasi Ijazah Palsu Jokowi
8

Briptu Yuli Setyabudi Dihabisi Propam Polda Sulteng, Kabur Usai Gelapkan 12 Mobil Rental
9

MK Pangkas Masa HGU IKN: Investor Tak Bisa Kuasai Lahan 190 Tahun Lagi
10

Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum Roy Suryo, Tantang Intervensi Penguasa Soal Ijazah Jokowi
11

Vaksin TBC Gratis BPOM 2025: Bukan Kelinci Percobaan, Ini Faktanya
12

Viral Cacing Hidup di Menu MBG SMAN 6 Medan, Siswa Histeris & Investigasi Dimulai
13

2 WNA Uzbekistan Ditangkap Imigrasi Jakbar, Tarif Prostitusi Online Rp 15 Juta
14

Sengketa Tanah Jusuf Kalla vs Lippo Group: Klaim Sah dan Fakta Terbaru