Cerita Korban Gempa Rusia M 8,7: Tanah Bergerak seperti Ombak, Tuhan Tolong Saya

- Kamis, 31 Juli 2025 | 01:35 WIB
Cerita Korban Gempa Rusia M 8,7: Tanah Bergerak seperti Ombak, Tuhan Tolong Saya


PARADAPOS.COM - 
Warga yang tinggal di Kamchatka, Rusia dan wilayah lain dilanda kepanikan setelah gempa dahsyat berkekuatan M 8,7 terjadi pada Rabu (30/7/2025) pukul 11.25 waktu setempat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi pada kedalaman 18 kilometer dan memicu peringatan tsunami di Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, Guam, hingga Indonesia.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Rusia merupakan jenis gempa dangkal.

Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench) dengan mekanisme naik (thrust fault).

Tanah bergerak seperti ombak


Vasily Berezhnoy, salah satu warga Kamchatka, mengatakan bahwa ia sudah pernah mengalami beberapa peristiwa gempa dan letusan gunung api sepanjang hidupnya.

Namun, ia tidak pernah merasakan guncangan yang begitu hebat seperti yang terjadi saat Kamchatka dilanda gempa M 8,7.

“Orang-orang berhamburan di jalanan, ada yang pakai sandal, ada yang pakai jubah mandi, ada yang menggendong anak-anak mereka. Ada yang histeris," ujarnya dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2025).

"Ketika tanah di bawah kaki bergerak seperti ombak, melihat pipa-pipa dan menara bergoyang, tentu saja itu mengerikan. Kita takkan pernah terbiasa dengan itu,” tambahnya.

Kemacetan terjadi di mana-mana


Sofia, salah satu warga yang tinggal di sekitar kawasan gempa, juga menceritakan bahwa gempa Rusia M 8,7 terjadi saat ia dan orangtuanya berada di dalam rumah.

Menurutnya, situasi langsung berubah kacau. Perabotan rumah mulai berjatuhan, sementara tetangga di sekitar tampak panik dan berteriak ketakutan.

Ia juga mengatakan, orang-orang masih ada yang mengemudikan kendaraan saat gempa terjadi.

Kondisi tersebut membuat situasi jalan semakin kacau sehingga terjadi kemacetan lalu lintas di mana-mana dan kecelakaan.

“Saya bukan satu-satunya yang panik, tetangga kami, beserta hewan peliharaan mereka, juga berhamburan keluar rumah dengan panik,” kata Sofia.

Warga lihat tsunami setinggi 1,7 meter


Di luar wilayah Rusia, Sarah Heavenly Sikes yang tinggal di Maui, Hawaii mengatakan bahwa ia sedang bekerja di toko selam ketika mendapat peringatan tsunami akibat gempa M 8,7 yang terjadi di Rusia.

Sarah sempat mengira peringatan itu tidak terlalu serius. Namun, ia mulai cemas setelah melihat banyak orang panik dan toko tempatnya bekerja terpaksa tutup sementara.

Setelah itu, ia melihat tsunami setinggi 5,7 kaki atau sekitar 1,7 meter menghantam Kahului, sebuah kota di sisi utara-tengah Pulau Maui.

“Hari ini saya sedang bekerja di toko selam dan telepon saya berdering. Saya pikir 'Oh, ini hanya peringatan kecil’,” kata Sarah.

“Tapi kemudian kami harus menutup toko. Keluarga saya semuanya tinggal di daratan, jadi mereka berkirim pesan,” tambahnya.

"Tuhan, tolong saya"


Wali Kota Petropavlovsk-Kamchatsky, Yevgeny Belyaev, mengatakan bahwa layanan publik dalam keadaan siaga tinggi dan inspeksi kerusakan sedang dilakukan usai wilayahnya diguncang gempa.

Meskipun sebagian fasad taman kanak-kanak runtuh, tidak ada korban luka yang dilaporkan.

"Semuanya baik-baik saja, tetapi semua orang benar-benar ketakutan. Itu adalah gempa bumi terkuat dalam beberapa dekade," ujar seorang penduduk asli Kamchatka dikutip dari The Moscow Times, Rabu (30/7/2025).

"Sejujurnya, sungguh mengejutkan tidak ada kerusakan lebih parah, kecuali di satu sekolah. Untungnya tidak ada orang di dalam," tambahnya.

Ia mengatakan kerabatnya di Petropavlovsk-Kamchatsky juga berencana meninggalkan kota itu untuk pergi wilayah mereka karena aktivitas seismik yang terjadi baru-baru ini.

"Untuk saat ini, mereka akan tinggal di Dacha. Di sana (Kamchatka) sudah berguncang cukup lama. Tanahnya sudah bergeser selama berbulan-bulan," tambah warga tersebut.

Penduduk Kamchatka lainnya menuliskan pengalaman mereka di media sosial.

"Saya sudah tinggal di Kamchatka selama 42 tahun, tapi ini pertama kalinya saya merasakan gempa bumi seperti ini. Saya berteriak sekeras-kerasnya, 'Tuhan, tolong saya,' meskipun saya biasanya tenang saat gempa bumi. Semua barang di rumah hancur," kata seorang warganet.

Sumber: kompas

Komentar