Aktivis Dandhy Laksono, melontarkan kritik tajam kepada para politisi dan
pejabat negeri yang lupa diri.
Kritik ini disampaikan Dandhy melalui sebuah unggahan di akun Instagram
pribadinya pada Minggu, 14 September 2025.
Unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar berita mengenai ungkapan
kesedihan Eko Patrio setelah rumahnya dijarah massa beberapa waktu lalu.
Melalui keterangan unggahannya, Dandhy menuliskan sebuah "moral story" yang
ditujukan secara implisit kepada mereka, berkaca dari cerita pahit Eko
Patrio.
"MORAL STORY: Jangan nunggu jadi Eko Patrio untuk merasakan bagaimana
orang-orang Amungme, Awyu, Suku Anak Dalam, Dayak Punan, atau O'hongana
Manyawa kehilangan tanah, hutan, laut, dan kehidupan mereka di tangan negara
dan pemodalnya," tulisnya.
Dandhy juga menambahkan tagar #ResetIndonesia dalam unggahan yang sama,
sebagai bentuk dukungan untuk merombak total pejabat-pejabat nirempati.
Sebagai pengingat, Eko Patrio jadi salah satu anggota DPR RI yang jadi
sasaran penjarahan massa buntut kemarahan atas aksinya berjoget di parlemen
beberapa waktu lalu.
Alih-alih meminta maaf, Eko malah merespons kritik terhadap aksi berjogetnya
lewat beberapa sindiran yang ditampilkan di depan publik.
Rumah Eko di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan lah yang jadi sasaran
penjarahan pada 30 Agustus 2025 lalu.
Menurut penjelasan petugas keamanan di sana, massa datang dalam tiga kloter
berbeda dan menjarah habis seluruh isi rumah Eko, bahkan sampai bumbu dapur
dan sayur-sayuran sekalipun.
Selain Eko Patrio, ada juga Uya Kuya, Nafa Urbach hingga Ahmad Sahroni yang
kediamannya ikut dijarah massa di hari yang sama.
Saat ini, mereka semua sudah dinonaktifkan dari posisinya sebagai anggota
DPR RI.
Sumber:
suara
Foto: Eko Patrio. (Suara.com/Novian)
Artikel Terkait
Kata Seskab Teddy, Anjing Jadi Penyelamat Warga Bali Saat Banjir Besar di Bali
Viral Foto Mesra dengan Ahmad Sahroni, Asrilia Kurniati: Kami Cuma Teman
Sidang Gugatan Ijazah Gibran di PN Jakpus, KPU Siap Hadapi
Riezky Kabah, TikTokers yang Dilaporkan karena Hina Suku Dayak