PARADAPOS.COM - Pembantaian dukun santet yang terjadi di kawasan Jawa Timur pada tahun 1998 menyisakan trauma mendalam bagi mereka yang menjadi korban.
Akhir 1990-an menjadi masa kelam bagi sejumlah daerah di Indonesia, terutama di Jawa Timur. Ratusan orang dibunuh karena dicurigai sebagai dukun santet.
Ketakutan akan ilmu hitam menyebar dengan cepat seperti api di tengah masyarakat. Tuduhan santet bisa berujung maut, tanpa bukti atau proses hukum yang jelas.
Korban diburu malam hari, diambil dari rumahnya, lalu hilang atau ditemukan tewas. Warga menyebutnya “pembersihan” oleh kelompok misterius.
Situasi pun semakin mencekam karena banyak korban ternyata hanya orang tua atau mereka yang dianggap aneh. Kekerasan ini menyisakan trauma sampai saat ini.
Pemerintah sempat membantah keterlibatan, namun upaya penegakan hukum sangat minim. Masyarakat lebih memilih diam, takut menjadi sasaran berikutnya.
Sejarah dan Latar Belakang Kasus Pembantaian Dukun Santet 1998
Peristiwa ini bermula dari pendataan dukun di wilayah Banyuwangi yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi pada saat itu, Purnomo Sidiki.
Arahan pendataan ini diperintahkan melalui radiogram pada tanggal 6 Februari 1998 kepada seluruh kepala desa.
Sebetulnya, pendataan tersebut dilakukan untuk melindungi para dukun dari kekerasan, karena adanya sentimen negatif dari masyarakat.
Namun, data nama-nama dukun itu ternyata bocor dan jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Hal inilah yang memicu terjadinya pembunuhan massal terhadap dukun-dukun santet di daerah Banyuwangi.
Sampai awal bulan Oktober 1998, dilaporkan bahwa terdapat 94 warga yang tewas dalam kasus pembunuhan orang-orang yang dituduh sebagai dukun santet.
Kemudian, laporan terakhir menjelaskan bahwa ada sekitar 309 orang yang menjadi korban dari pembantaian ini.
Pembunuhan ini dilakukan dengan pola serupa. Pertama-tama, pelaku menandai rumah korban sehari sebelum dieksekusi.
Kemudian, detik-detik menjelang eksekusi, lampu rumah korban akan dipadamkan.
Teori di Balik Pembantaian Dukun Santet
Pembantaian dukun santet yang terjadi di Banyuwangi pada tahun 1998 ini menyisakan banyak tanda tanya.
Artikel Terkait
Prof. Mahfud MD: Perpol 10/2025 Bertentangan dengan Putusan MK 114/PUU-XXIII/2025
Viral Bendera Malaysia di Tenda Pengungsian Aceh: Fakta & Kontroversi
Foto Yunus Nusi di Kasino Singapura Viral, Warganet Kritik PSSI
Bahlil Klaim Listrik Aceh Pulih 97%, Warga Protes: Faktanya Masih 60% Gelap Gulita!