Diduga, ulat tersebut berasal dari daun singkong yang menjadi salah satu bahan menu hari itu. Diandra menegaskan bahwa proses pengolahan daun singkong di dapur mereka telah melalui standar yang ketat, termasuk pencucian dan perebusan dua kali dengan suhu tinggi.
Reaksi Sekolah dan Komitmen Perbaikan
Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi, membenarkan insiden ini dan menyebutkan bahwa ada dua ekor ulat yang ditemukan. Menyikapi kejadian ini, pihak SPPG berkomitmen untuk sementara waktu tidak akan menggunakan daun singkong lagi dalam menyusun menu mereka guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Respons Masyarakat di Media Sosial
Insiden ulat di menu MBG ini membanjiri media sosial dengan berbagai tanggapan. Banyak warganet yang menyoroti kualitas penyelenggaraan MBG dan menuntut pertanggungjawaban yang lebih serius dari pihak terkait.
Kasus ini menjadi catatan tambahan dalam daftar panjang masalah yang berkaitan dengan kualitas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di wilayah Bangkalan.
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang Anggota TNI di Ketapang: Kronologi & Fakta Lengkap
Presiden Prabowo Perintahkan Tindak Tegas Oknum TNI-Polri Pelindung Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Statistik
Insiden Ketapang: Alasan TNI Mundur Saat Diserang WN China Bersenjata