Diduga, ulat tersebut berasal dari daun singkong yang menjadi salah satu bahan menu hari itu. Diandra menegaskan bahwa proses pengolahan daun singkong di dapur mereka telah melalui standar yang ketat, termasuk pencucian dan perebusan dua kali dengan suhu tinggi.
Reaksi Sekolah dan Komitmen Perbaikan
Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi, membenarkan insiden ini dan menyebutkan bahwa ada dua ekor ulat yang ditemukan. Menyikapi kejadian ini, pihak SPPG berkomitmen untuk sementara waktu tidak akan menggunakan daun singkong lagi dalam menyusun menu mereka guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Respons Masyarakat di Media Sosial
Insiden ulat di menu MBG ini membanjiri media sosial dengan berbagai tanggapan. Banyak warganet yang menyoroti kualitas penyelenggaraan MBG dan menuntut pertanggungjawaban yang lebih serius dari pihak terkait.
Kasus ini menjadi catatan tambahan dalam daftar panjang masalah yang berkaitan dengan kualitas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di wilayah Bangkalan.
Artikel Terkait
BMKG: Puncak Musim Hujan Desember 2025-Januari 2026, Waspada Banjir & Longsor
Hasil Tes Urine Onadio Leonardo Positif Ganja dan Ekstasi: Kronologi & Fakta Terbaru
Presiden Prabowo Tiba di Halim Usai KTT APEC 2025 di Korea Selatan: Agenda & Pertemuan Bilateral
Projo Hapus Logo Siluet Jokowi, Budi Arie Beberkan Alasan Transformasi