"Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks," ucap Fahrur.
Ia mengaku tidak pernah mengenal sosok Ananda Tohpati dan baru kali ini mendengar namanya disebut-sebut.
Pernyataan serupa disampaikan kembali oleh Gus Gudfan.
Ia menegaskan bahwa pengurus PBNU tidak pernah mengenal figur yang dituding sebagai perantara dana dari perusahaan tambang tersebut.
"Kami bisa buktikan dengan data kalau kami sama sekali tak pernah menerima aliran dana dari tambang manapun," ucapnya.
Menanggapi polemik ini, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga menyampaikan klarifikasi terkait posisi Gus Fahrur sebagai komisaris di PT Gag Nikel.
Ia menekankan bahwa jabatan yang diemban oleh individu pengurus tidak selalu terkait dengan posisi mereka di PBNU.
"Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil Absar juga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah. Jadi pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnisman, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU," kata Gus Yahya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).
Ia menambahkan bahwa PBNU tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi kepada pengurusnya untuk menduduki posisi jabatan di manapun, baik di sektor swasta maupun pemerintahan.
"Sampean bisa cari itu (rekomendasi) ke kesekretariatan, tidak ada satupun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apa pun di mana pun," pungkasnya.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Partai Perindo Desak Revisi UU Pemilu, Parliamentary Threshold 4% Dinilai Buang 17 Juta Suara
Jokowi Absen di Kongres III Projo: Kekecewaan Relawan dan Sinyal Perubahan Arah
Oknum Polisi Tega Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Motif Cemburu Buta Terungkap
Budi Arie Setiadi Ungkap Rencana Ganti Logo Projo ke Jokowi, Ini Alasannya