WOW! Polri Minta Tambahan Anggaran Rp63,7 Triliun: Gaji Naik, Beli Mobil Listrik dan Kapal Pemburu

- Senin, 07 Juli 2025 | 08:15 WIB
WOW! Polri Minta Tambahan Anggaran Rp63,7 Triliun: Gaji Naik, Beli Mobil Listrik dan Kapal Pemburu




PARADAPOS.COM - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengusulkan tambahan anggaran Rp63,7 triliun untuk tahun 2026.


Realisasi anggaran Polri sendiri pada 2026 ini ditetapkan di angka Rp109,6 triliun.


Pernyatan itu disampaikan Astamarena Kapolri, Komjen Pol Wahyu Hadiningrat dalam Rapat Kerja bersama Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).


Awalnya Polri mengajukan anggaran sebesar Rp173,4 Triliun


Usulan tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp46,8 Trilun, meningkat 37 persen dibandingkan alokasi APBN polri tahun anggaran 2025 sebesar Rp126,6 T.


"Setelah diterimanya pagu indikatif Tahun Anggaran (TA) 2026 sebesar Rp109,6 triliun maka Polri masih mengalami kekurangan sebesar Rp63,7 triliun," kata Komjen Wahyu dalam rapat.


Wahyu menyampaikan bahwa anggaran Rp109 triliun sebelumnya telah dipakai Polri untuk kegiatan operasional hingga belanja pegawai sebesar Rp4,8 triliun dengan alokasi diprioritaskan untuk gaji pegawai rekrutmen personil baru dan memenuhi kenaikan tunjangan kinerja 80 persen Polri dan ASN.


Lalu, kata dia, belanja modal sebesar Rp45,1 triliun yang diprioritaskan untuk belanja kendaraan listrik, kapal pemburu cepat di perbatasan, pemenuhan peralatan pendukung untuk mengungkap kasus tindak pidana narkoba hingga pembangunan rumah dinas sebagai anggota Polri.


Kemudian juga, untuk belanja barang sebesar Rp13,8 triliun yang diprioritaskan untuk meningkatkan operasional kepolisian dan pelayanan Kamtibmas.


Di antaranya operasional pengembangan Polda Papua Tengah, Papua Barat Daya, serta polres-polres.


Untuk itu, Polri mengajukan tambahan anggaran untuk 2026 sebesar kekurangan tersebut.


"Sehingga pada Tahun Anggaran 2026 Polri mengusulkan kembali kekurangan tersebut untuk dialokasikan pada pagu anggaran atau alokasi anggaran tahun anggaran 2026," katanya.


Bantah Pemborosan Anggaran


Sebelumnya, Direktur Utama PT Sari Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja menyanggah anggapan pembentukan unit robot polisi merupakan pemborosan anggaran.


Selaku operator yang bekerja sama dengan Polri untuk unit canggih tersebut, Yohanes menyebut kepolisian tak mengeluarkan anggaran sepeserpun. 


Sebab, kerja sama polisi dengan Sari Teknologi bukanlah urusan bisnis.


Yohanes menyebut pihaknya secara sukarela membentuk unit polisi robot untuk tujuan riset.


"Apa-apa bilang katanya pemborosan anggaran. Polri tidak memboroskan anggaran. Kualitasnya ini barang-barang kami, bukan barang-barangnya Polri," ujar Yohanes di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).


Yohanes mengatakan, setelah riset selesai, baru ada kemungkinan adanya kerja sama dengan proyeksi bisnis.


Namun, untuk saat ini pihaknya menggandeng Polri untuk keperluan riset pengembangan robot.


Sumber: Suara

Komentar