PARADAPOS.COM - PRESIDEN Prabowo Subianto mengklaim kondisi ekonomi Indonesia tetap stabil meski terjadi demonstrasi massa dalam dua pekan terakhir.
Prabowo mengatakan kondisi ekonomi tetap stabil karena adanya kesadaran para elite yang mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat di atas kepentingan kelompok.
"Saya percaya kami akan lebih cepat bangkitnya," kata Prabowo dalam pertemuan dengan sejumlah awak media di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 6 September 2025, yang dikutip dari keterangan resmi tim komunikasi presiden.
Kepala Negara meyakini fundamental ekonomi dan politik Indonesia cukup kuat dan solid.
Semua indikator ekonomi menunjukkan bahwa terdapat suatu kekuatan di ekonomi Indonesia.
Ia pun mengklaim sejumlah program pemerintah sudah terlihat hasilnya.
Misalnya, program Makan Bergizi Gratis yang sudah mencapai 25 juta penerima manfaat.
"Kami berharap sesuai rencana, Desember akan sampai 82,9 juta. Kalaupun tidak Desember, saya percaya Januari (2026) akan sampai," kata dia.
Selain itu, Prabowo juga mengatakan kondisi ekonomi di desa dan kecamatan berkembang dengan pesat.
Ia pun mengklaim nilai tukar petani meningkat cukup tajam dan penghasilan petani naik
"Banyak sekali kemajuan yang kami capai," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan ada pihak-pihak yang ingin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Tapi Ia tidak menyebutkan pihak yang dimaksudkannya. Prabowo hanya mengatakan niat itu sebagai sebuah tantangan yang perlu dihadapi dengan dialog.
Ia melanjutkan, pemerintah akan berusaha menerima dialog dari semua elemen masyarakat. Saat ini pemerintahakan fokus mengatasi kesulitan lapangan kerja.
Dia mengklaim pemerintah telah memperluas potensi besar lapangan kerja di berbagai sektor untuk masyarakat Indonesia.
Demonstrasi massa di Jakarta dan berbagai wilayah lain di Tanah Air terjadi sejak 25 Agustus 2025.
Masyarakat mulanya menuntut pembatalan kenaikan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat serta berbagai keputusan pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.
Unjuk rasa semakin meluas setelah kendaraan taktis Brigade Mobil Polri melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat atau tidak jauh dari gedung DPR, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Massa meluapkan kemarahannya dengan membakar markas kepolisian di Jakarta dan sejumlah gedung DPRD di beberapa daerah.
Massa juga merusak dan menjarah kediaman Sri Mulyani --Menteri Keuangan yang diganti pada Senin, 8 September 2025-- serta empat anggota DPR.
Presiden Prabowo Subianto menilai demonstrasi massa sudah mengarah ke tindakan makar.
Prabowo mencontohkan pembakaran gedung DPRD Makassar, Sulawesi Selatan yang merenggut nyawa empat orang.
“Ingat! di Sulawesi Selatan ada empat ASN, orang tidak bersalah dan tidak berpolitik menjadi korban. Gedung DPRD dibakar. Ini tindakan makar dan bukan penyampaian aspirasi,” kata Prabowo saat mengunjungi polisi yang dirawat akibat demonstrasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, pada 1 September 2025.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan