JANGGAL! Jejak Kasmudjo Dosen Pembimbing Jokowi di Arsip Universitas Leiden, Dua Keanehan Mengusik Publik

- Minggu, 04 Mei 2025 | 07:20 WIB
JANGGAL! Jejak Kasmudjo Dosen Pembimbing Jokowi di Arsip Universitas Leiden, Dua Keanehan Mengusik Publik




PARADAPOS.COM - Penelusuran akademik dari Dr Surya Suryadi, pengajar dan peneliti senior di Leiden Institute for Area Studies (LIAS), Universitas Leiden, Belanda, mengungkap dua kejanggalan terkait sosok Ir. Kasmudjo—dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diklaim sebagai pembimbing akademik Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Kajian ini dilakukan di tengah mencuatnya kembali polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Jokowi.


Sosok Kasmudjo mendadak jadi sorotan setelah Presiden menyebutnya sebagai dosen pembimbing saat mengisi kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-68 UGM, Desember 2024 lalu.


Namun, dalam klarifikasi di laman resmi UGM, Kasmudjo menyatakan bahwa ia hanya menjadi pembimbing akademik Jokowi, bukan pembimbing skripsi.


Hal ini menimbulkan tanda tanya publik, mengingat dalam dokumen skripsi Jokowi yang beredar, nama Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro tertera sebagai pembimbing utama.


Dua Kejanggalan Versi Arsip Leiden


Melalui riset di arsip Universitas Leiden, Suryadi mengungkap dua kejanggalan penting:


Pertama, Gelar Akademik Kasmudjo Tidak Konsisten


Dalam buku Jejak Langkah Fakultas Kehutanan UGM Mencerdaskan Bangsa (1996) karya Moh. Sambas Sabarnurdin yang juga tersimpan di Universitas Leiden, tercatat bahwa Kasmudjo bergabung sebagai dosen UGM pada tahun 1976 dengan gelar B.Sc. (Bachelor of Science), bukan Ir. (Insinyur) sebagaimana kini banyak diklaim media.


Pertanyaannya, dari mana dan kapan Kasmudjo memperoleh gelar insinyurnya?


Jika ia mendapatkannya setelah menjadi dosen di UGM, seharusnya ada catatan studi lanjutan di UGM atau perguruan tinggi lain yang bisa diverifikasi publik.


Jika gelar tersebut berasal dari luar UGM, maka asal-usulnya pun perlu dijelaskan secara terbuka, apalagi jika polemik ijazah Jokowi masuk ke ranah hukum.


Kedua, tahun Kelahiran Kasmudjo Bisa Diperdebatkan


Terdapat dua versi tahun kelahiran Kasmudjo: 1940 dan 1961. Jika ia lahir tahun 1961, maka saat mulai mengajar di UGM pada 1976 usianya baru 15 tahun—sesuatu yang dianggap tak masuk akal.


Suryadi menilai, kemungkinan besar tahun 1940 lebih mendekati kebenaran, namun perbedaan ini tetap menyisakan kebingungan di tengah publik.


Klaim sebagai Pembimbing Akademik Jokowi Masih Mungkin


Suryadi menyimpulkan, jika Kasmudjo memang bergabung di Fakultas Kehutanan UGM sejak 1976, maka saat Jokowi menjadi mahasiswa (1980–1985), ia sudah mengajar selama 4 hingga 8 tahun.


Dalam konteks tersebut, klaim Kasmudjo sebagai pembimbing akademik Jokowi masih masuk akal—meskipun bukan pembimbing skripsi.


Namun, untuk memastikan sistem pembimbingan seperti ini berlaku di Fakultas Kehutanan UGM era 1980-an, Suryadi menyarankan agar skripsi mahasiswa sezaman lainnya diperiksa untuk perbandingan.


Meski publik dapat mengenali sosok Kasmudjo dari pernyataan media dan penampilannya yang kini sepuh, informasi detail mengenai riwayat hidup dan karier akademiknya masih minim tersedia di internet.


Bahkan, tidak ada foto-foto masa muda Kasmudjo yang bisa dicocokkan dengan foto terbarunya.


Suryadi menyarankan, UGM membuka arsip-arsip akademik—termasuk dokumentasi lamaran kerja, riwayat studi, dan pengangkatan dosen—untuk menjawab rasa ingin tahu publik atas figur yang ikut menjadi bagian dari perjalanan akademik Presiden Jokowi.


👇👇



Dosen Pembimbing Bongkar Sosok Jokowi, Ungkap Isi Skripsinya!




PARADAPOS.COM - 20/11/2019 - Kasmudjo, dosen pembimbing akademik Presiden Jokowi saat kuliah, mengungkap seperti apa mahasiswanya tersebut.


Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi menempuh pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.


Saat berkuliah di UGM, Presiden Jokowi mengambil jurusan Kehutanan.


Jurusan yang dipilih oleh Presiden Jokowi ini berhubungan dengan pekerjaannya sebelum menjadi presiden.


Ketika belum terjun di dunia politik, Presiden Jokowi berprofesi sebagai pengusaha mebel. Usahanya pun terbilang cukup sukses.


Namun Presiden Jokowi banting stir dan terjun ke dunia politik dengan menjadi Wali Kota Solo.


Dari Wali Kota Solo, Presiden Jokowi langsung memenangkan pemilu sebagai Gubernur DKI Jakarta.


Baru dua tahun menjabat, Jokowi menang dan menjabat sebagai Presiden sampai saat ini.


Sosok Presiden Jokowi yang tak banyak diketahui orang pun diungkap oleh dosen pembimbing akademiknya saat berkuliah di UGM dulu.


Usia Kasmudjo memang sudah tidak muda lagi. Namun pria berusia 68 tahun ini masih ingat ketika menjadi dosen akademik sekaligus pembimbing skripsi Joko Widodo.


Di matanya, Joko Widodo merupakan mahasiswa yang sederhana dan disiplin.


"Saya kan dosen pembimbing akademik, jadi tahu lika-liku Beliau (Joko Widodo) dalam belajar dan skripsi," ujar Kasmudjo saat ditemui seusai acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (19/12/2017).


Kasmudjo menceritakan, Joko Widodo merupakan mahasiswa yang termasuk di atas rata-rata.


Selain itu, Joko Widodo juga aktif di kegiatan Mapala Fakultas Kehutanan, Silvagama.


"Termasuk mahasiswa yang di atasnya rata-rata, dan Beliau itu juga aktif di Silvagama. Jadi Kelebihannya di situ, bukan semata-mata akademik saja," tegasnya.


Joko Widodo juga mahasiswa yang sederhana dan disiplin. Setiap kali janjian untuk bimbingan, selalu datang dan tidak pernah mengingkari. 


"Ya dari dulu yang saya lihat, Beliau itu sederhana, lalu juga disiplin. Setiap janji bimbingan selalu datang," urainya.


Skripsi Joko Widodo saat itu membahas tentang mebel. Penelitian skripsinya dilakukan di Solo, Jawa Tengah.


"Skripsinya itu tentang mebel juga. Jadi ada senior saya, ada kegiatan mebel evaluasi, lalu mahasiswa-masiswa yang suka di bidang itu diajak. Waktu itu beliau skripsinya juga di Solo, bagaimana evaluasi kondisi mebel-mebel di sana," tuturnya.


Joko Widodo menyelesaikan skripsinya dalam waktu sekitar 6 bulan. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang diperoleh Joko Widodo terbilang bagus.


Bahkan meski sibuk dengan berbagai kegiatan, Jokowi bisa lulus tepat waktu. 


"Beliau lulus tepat waktu dan IP-nya memuaskan. Setelah lulus juga masih sering main dengan saya," pungkasnya.


Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan dosen pembimbing skripsinya saat menghadiri acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM.


Di kesempatan itu, Jokowi secara langsung mengucapkan terima kasih kepada dosennya yang telah membimbingnya hingga berhasil merengkuh gelar sarjana. 


SumberSawitku

Komentar