PARADAPOS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, melontarkan keprihatinan mendalam terkait kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia yang dinilainya masih menjadi borok serius menjelang perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 RI.
Dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Mahfud MD Official, ia tak hanya menyoroti praktik lancung yang seolah tak ada habisnya.
Tetapi juga menguliti sebuah teori politik yang ia duga tengah dimainkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Mahfud mengaku miris melihat bagaimana korupsi masih merajalela, bahkan menyeret pejabat-pejabat di lingkaran kekuasaan pada era pemerintahan sebelumnya.
Ia menyebut sejumlah kasus korupsi yang menjadi sorotan publik, mulai dari yang melibatkan anggota DPR, bupati, hingga menteri di kabinet Presiden Joko Widodo, menjadi bukti nyata bahwa perang melawan korupsi masih jauh dari kata usai.
Di tengah keprihatinannya, Mahfud mengapresiasi komitmen yang digaungkan Presiden Prabowo untuk menyikat habis para koruptor.
Namun, ia juga menangkap adanya sindiran tajam dari publik bahwa banyak figur yang diduga korup justru kini berada di dekat pusat kekuasaan.
Fenomena inilah yang membuat Mahfud MD mengemukakan teori politik "Joko Tingkir".
Menurutnya, ini adalah strategi yang sedang dijalankan oleh pemerintahan saat ini untuk tampil sebagai pahlawan.
"Joko Tingkir itu begini, kerbau itu dibiarkan mengamuk dulu, kemudian Joko Tingkir yang datang," jelas Mahfud, menganalogikan kondisi carut-marut yang dibiarkan terjadi untuk kemudian diselesaikan oleh sang pemimpin.
Artikel Terkait
Putri Candrawathi Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Hukuman 1 Bulan
Kasus Dana CSR BI: Perry Warjiyo Belum Disentuh KPK, Ini Analisis Hukum dan Daftar Tersangka Potensial
Harvey Moeis Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Pidana 1 Bulan, Ini Vonis 20 Tahun & Kerugian Rp300 Triliun
Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Kapan Bareskrim Menetapkan Tersangka Setelah Hellyana?