Gibran Sedang Disingkirkan Perlahan Nyaris Tanpa Suara Akan Membeku Dengan Sendirinya

- Jumat, 01 Agustus 2025 | 10:10 WIB
Gibran Sedang Disingkirkan Perlahan Nyaris Tanpa Suara Akan Membeku Dengan Sendirinya


'Gibran Sedang Disingkirkan Perlahan Nyaris Tanpa Suara Akan Membeku Dengan Sendirinya'


Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi mengatakan pemerintahan Prabowo akan dijadikan panggung strategis bagi Jokowi untuk tetap mempertahankan kekuatan politiknya. 


Karena merasa memiliki saham sangat besar untuk naiknya Prabowo Subianto ke RI. 1.


Bahkan telah lama beredar informasi kalau memungkinkan Presiden Prabowo Subianto cukup dua tahun untuk segera digantikan Gibran yang saat ini sebagai wakil Presiden.


“Jokowi sejak awal sangat percaya diri bahwa posisi Gibran ( si anak ingusan ) akan berjalan aman tanpa gangguan. Yakin betul oligarki akan  memback up sepenuhnya sebagai pengganti peran bonekanya,” kata Sutoyo dalam keterangannya diterima redaksi, Selasa 1/8/2025.


“Lagi-lagi di luar dugaan selama satu tahun dalam posisinya Gibran yang memang sama sekali tidak memiliki kualifikasi apapun untuk jabatan setinggi Wakil Presiden, muncul tuntutan rakyat, Gibran harus dituru atas kemauannya sendiri atau  tempat paksa harus diturunkan dengan paksa,” sambungnya.


Bahkan kata Sutoyo, FPP TNI terang-terangan meminta Gibran harus diturunkan atau di ganti, terlalu mahal mempertahankan Gibran ( si anak haram konstitusi ) hasil rekayasa Jokowi sebagai Wakil Presiden.


“Kondisi tersebut sebenarnya telah direspon Presiden Prabowo Subianto ada upaya mengisolasi Gibran,” ujarnya.


Tanda-tanda Gibran diisolasi sangat mudah terbaca:


– Saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Indonesia. Gibran  “diungsikan” ke Ibu Kota Nusantara untuk meninjau proyek pembangunan, sendirian, tanpa liputan media dari sorotan nasional atau internasional.


– Saat berlangsung acara peresmian pabrik baterai milik perusahaan Korea Selatan. Dalam susunan acara resmi, nama Gibran awalnya tercantum sebagai salah satu tokoh yang akan hadir dan memberi sambutan. Namun, pada hari pelaksanaan, secara mengejutkan posisinya digantikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


– Saat delegasi tingkat tinggi dari Rusia melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, Gibran kembali tidak terlihat.  Posisi tersebut diberikan kepada Menteri Luar Negeri.


– Saat pertemuan dengan Elon Musk sosok yang selama masa kampanye begitu dielu-elukan oleh Gibran, bahkan disebut-sebut sebagai lambang kemajuan dan inovasi. Namun, ketika momen penting itu benar-benar terjadi, Gibran tidak dilibatkan maupun muncul dalam pemberitaan.


– Saat pelantikan pejabat tinggi negara berlangsung, Gibran ditempatkan di barisan keempat di belakang tokoh-tokoh seperti Ketua DPR, Ketua MPR, dan Panglima TNI. Dalam konteks simbolis kekuasaan, pengaturan tempat duduk bisa berbicara lebih keras daripada kata-kata. LP


– Dalam berbagai forum internasional dan agenda besar kenegaraan seperti KTT ASEAN, Forum Investasi Global di Bali, serta pertemuan penting dengan lembaga finansial dunia seperti IMF dan Bank Dunia, pola isolasi Gibran tampak semakin gamblang.


– Di Forum Investasi Global yang digelar di Bali sebuah ajang prestisius yang mempertemukan pemimpin-pemimpin bisnis dan pejabat tinggi dari seluruh dunia kehadiran Gibran nyaris tak terasa. Ia memang datang, tetapi hanya untuk satu sesi: makan malam.


– Pada momen sakral yang berkaitan langsung dengan jati diri bangsa peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni Gibran kembali tampak terpinggirkan. Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Megawati Soekarnoputri yang duduk di posisi simbolik kebangsaan. Gibran di isolasi tidak sebagai bagian dari lingkaran sentral. Ia hadir, tetapi seperti diasingkan secara simbolik di antara para pemilik narasi ideologis bangsa.


– Saat dunia memberi penghormatan terakhir kepada Paus yang wafat, Prabowo sebagai kepala negara tentu diundang secara resmi untuk menghadiri upacara pemakaman. Prabowo justru menunjuk ayah Gibran sendiri, Joko Widodo, sebagai utusan khusus. Sebuah keputusan yang mengandung banyak makna tersembunyi.

Halaman:

Komentar