PARADAPOS.COM - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal membeberkan sejumlah fakta dan dasar yang meyakininya bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menjadi target dari kekuatan tertentu, sehingga rumah pribadinya dijarah massa beberapa waktu lalu.
Menurut Dino Patti Djalal, sangat jelas sekali bahwa penjarahan di rumah pribadi Sri Mulyani melibatkan tangan-tangan siluman yang tersusun secara terencana dan terekayasa serta jauh dari kata spontan.
Hal itu diungkapkan Dino Patti Djalal lewat video yang diunggah di akun Instagramnya @dinopattidjalal, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Dino Patti Djalal Kritisi Langkah Jokowi Pidanakan Roy Suryo CS: Bisa Jadi Bumerang Sendiri
"Saya meyakini penjarahan terhadap rumah pribadi mantan menteri Keuangan Sri Mulyani melibatkan tangan-tangan 'siluman'," kata Dino.
Ia lalu membeberkan sejumlah alasan berdasarkan fakta yang diketahuinya.
"Mengapa? Satu, saya sudah 25 tahun mengenal Sri Mulyani, tapi sampai sekarang pun saya tidak pernah tahu dimana rumah pribadi beliau," ujar Dino.
Bahwasanya, tambahg Dino, ada ratusan bahkan ribuan orang yang tidak ada hubungannnya sama sekali, tapi tiba tiba bisa tahu alamat persis dari rumah Sri Mulyani.
"Berarti ada yang mencari informasi tersebut dan memberikannya kepada massa. Dan ini berarti ada konspirasi," ujar Dino.
"Kedua, orang-orang yang menjarah rumah Sri Mulyani, bukan berasal dari sekitar rumah beliau. Mereka dari luar Jakarta atau berada di tempat di Jakarta yang jauh dari rumah kediaman," katanya.
"Mereka juga tidak menjarah rumah lain baik di kiri ataupun di kanan di sekitar wilayah tersebut dan hanya secara khusus menargetkan rumah kediaman Sri Mulyani," beber Dino.
Karenanya Dino yakin sebagian besar bahkan mungkin semuanya, tidak ada yang tahu bahwa yang mereka jarah itu adalah rumah Sri Mulyani.
"Mereka datang juga tidak sendiri-sendiri, mereka semua datang ramai-ramai secara bersamaan dan diangkut dengan truk. Ini berarti ada proses mobilisasi orang-orang yang melakukan penjarahan secara terencana." katanya.
"Dan ketiga, penjarahan ini terjadi jam 01.00 pagi dan terulang lagi pukul 03.00 pagi. Ini aneh, karena biasanya orang kalau menjarah itu di siang hari," kata Dino.
Sementara jam 1 pagi adalah waktu istirahat sehingga katanya tidak mungkin ada spontanitas di sana.
Para penjarah kata Dino, juga sudah diatur untuk bertemu pada titik tertentu dan pada waktu tertentu saat sedang sepi di waktu malam.
"Dan juga mungkin untuk menghindarkan clash dengan penduduk di sekitar rumah Sri Mulyani. Ini otomatis berarti ada timeline yang sudah diatur dan ditetapkan sebelumnya," kata Dino.
"Karenanya saya berpandangan bahwa penjarahan terhadap rumah Sri Mulyani ini merupakan aksi yang direncanakan dan direkayasa oleh kekuatan siluman. Jadi bukan sesuatu hal yang spontan dan alami dari masyarakat," kata Dino.
"Dan saya benar-benar berpandangan bahwa Sri Mulyani, apapun alasannya menjadi target dari kekuatan tertentu. Dan hal inilah yang perlu diinvestigasi baik oleh polisi, juga oleh Badan Intelijen Negara, siapa yang merencanakan? apa motivasinya? siapa yang mengendarai truk truk dan siapa yang membayar truk tersebut? Siapa yang memberikan komando dI lapangan?" beber Dino.
Menurut Dino, saksi saat kejadian banyak sekali termasuk video serta foto-fotonya.
"Video dan fotonya ada di mana-mana, silahkan ditanyakan kepada mereka, pasti akan ada yang bersuara," katanya.
Dino juga mengungkapkan alasannya membeberkan analisanya ini.
Sebab kata Dino, ia tidak mau, orang baik dan jujur seperti Sri Mulyani dizalimi.
"Sri Mulyani, orang yang pintar, jujur dan berintegritas. Orang seperti beliay barang yang langka di Indonesia," kata Dino.
Dino mempersilahkan kejar dan hukum mati para koruptor. Tapi katanya Sri Mulyani bukan koruptor.
Bahkan Sri Mulyani menurut Dino, selalu mencoba memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia dengan segala keterbatasan dan tekanan konflik yang dihadapinya.
"Saya juga ingin mengingatkan bahwa apapun kekurangan dan kelebihannya Sri Mulyani mempunyai satu jasa yang sangat luar biasa. Yaitu merintis dan membangun program beasiswa LPDP, bagi putra-putri terbaik Indonesia," ujarnya.
Program LPDP menurut Dino adalah salah satu program pembangunan sumber daya manusia yang paling baik dan paling mulia yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
"Dan saya tahu ini karena saya juga pengajar di LPDP. Program ini menghadirkan paradigma baru bahwa upaya untuk mencerdaskan bangsa Indonesia itu bukan tanggung jawab negara lain, tapi tanggung jawab utama bangsa kita sendiri. Sehiingga kita tidak boleh pelit berinvestasi untuk negara kita sendiri," ujar Dino.
Menurutnya kalau suatu hari indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, dan bersih itu antara lain adalah akibat kontribusi dari puluhan ribu dan bahkan ratusan ribu lulusan LPDP yang kita banggakan ini.
"Dan Sri Mulyani adalah bagian penting dari inisiatif besar Indonesia," kata Dino.
Sementara kepada orang-orang yang dimanipulasi oleh tangan-tangan siluman untuk melakukan penjarahan di rumah Sri Mulyani, Dino juga memberi peringatan.
"Bahwa yang kalian simpan di kamar anda itu adalah barang haram, barang curian. Barang itu sama sekali tidak akan memberikan Anda kepuasan atau kebanggaan. Hanya dosa yang akan selalu menghantui anda ketika beribadah," katanya.
Karenanya Dino menghimbau agar mengembalikan barang curian itu kepada Sri Mulyani.
"Karena nanti di liang kubur, Anda akan ditanyakan oleh malaikat. Kenapa Anda mencuri barang halal milik orang baik dan jujur yang sudah banyak berjasa bagi Indonesia," kata Dino.
Sebelumnya Polres Tangerang Selatan menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan di rumah pribadi Sri Mulyani di Perumahan Mandar IX, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang mengatakan, para tersangka berasal dari wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta.
"Sudah kita lakukan penahanan. Untuk 11 orang tersangka ini semuanya sudah dewasa," ujar Victor saat ditemui di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (8/9/2025).
Mereka disebut memang berniat melakukan kejahatan.
Baca juga: Purbaya Yudhi Sadewa Semprot Putranya Usai Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Namun, untuk peran masing-masing dari 11 tersangka itu, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Jadi mereka ini memang sudah berniat untuk melakukan kejahatan dan terlibat aktif dalam tindak pidana tersebut," kata dia.
Selain 11 tersangka, polisi juga memeriksa dua orang lain yang sempat menyerahkan barang bukti ke Polsek Pondok Aren.
Namun, keduanya tidak ditetapkan sebagai tersangka.
"Sampai saat ini kita masih menetapkan sebagai saksi. Satu anak di bawah umur, satu dewasa," ucapnya.
Saat ini, menurut Victor, polisi masih memeriksa lebih lanjut terhadap 11 tersangka terkait kasus penjarahan di rumah Sri Mulyani.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan