PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatatkan kinerja keuangan yang sangat kuat dengan laba bersih mencapai USD71 juta atau setara Rp 1,1 triliun hingga kuartal III-2025. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan produksi dan penjualan emas dari tambang utama perusahaan yang berlokasi di Sulawesi Utara.
Hingga akhir September 2025, produksi emas ARCI mencapai 90 ribu ons (koz), menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 73 koz. Kenaikan produksi emas ini menjadi faktor kunci dalam pertumbuhan laba perusahaan.
Stabilitas operasional di tambang Sulawesi Utara serta keberhasilan implementasi program efisiensi dan optimalisasi fasilitas pengolahan menjadi pendorong utama kinerja positif ARCI. Menurut Investor Relation Archi Indonesia, Fredric, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras tim selama tiga tahun terakhir dalam melakukan perbaikan berkelanjutan.
Perusahaan juga sedang mengembangkan program underground mining sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang. Selain fokus pada bisnis inti pertambangan emas, ARCI melakukan diversifikasi portofolio dengan berpartisipasi aktif dalam pengembangan energi terbarukan.
Melalui perusahaan patungan PT Toka Tindung Geothermal (TTG) bersama Ormat Geothermal Indonesia, ARCI mengembangkan proyek energi panas bumi (geothermal) yang telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Pemerintah. Langkah strategis ini menandai komitmen perusahaan dalam diversifikasi portofolio energi hijau.
Artikel Terkait
SIAL Interfood 2025: Pameran Makanan & Minuman Terbesar di Jakarta, 12-15 Nov
IHSG Cetak Rekor All Time High di Level 8.275, OJK Beberkan Kinerja Moncer 15,31%
Lounge Eksklusif KDTN di Tol Trans Jawa Siap Beroperasi 2026, Ini Lokasinya
IHSG Cetak All Time High 8.275, OJK Beberkan Kinerja Pasar Modal 2025