PARADAPOS.COM - Presiden RI Prabowo Subianto baru saja mengajak Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke salah satu peninggalan bersejarah leluhur bangsa Indonesia, Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Borobudur selain sebagai destinasi wisata favorit, dikenal sebagai peninggalan sejarah bercorak agama Buddha.
Namun, tahukah Sedulur jika yang menyebut Candi Borobudur bukan dibangun di masa Dinasti Sailendra, melainkan peninggalan Nabi Sulaiman Alaihissalam.
Mitos atau Fakta?
Dalam Alquran dijelaskan jika Nabi Sulaiman Alaihissalam adalah salah satu utusan Allah yang diberikan mukjizat bisa mengendalikan angin, hewan, hingga jin tunduk kepadanya atas izi Allah.
Dalam buku berjudul Matematika Islam 3 karya KH Fahmi Basya terdapat sejumlah bukti dan menjadi alasan di balik teori Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman.
Kiai Fahmi menjelaskan teori yang dipakai atas klaim tersebut, yakni tentang cerita soal Hutan Saba atau Negeri Saba.
Selain itu, Kiai Fahmi juga menceritakan bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Negeri Saba, hingga burung hud-hud dan tempat berkumpulnya Ratu Saba.
Berikut 10 bukti yang diklaim Kiai Fahmi:
1. Buah Maja yang Pahit
Kiai Fahmi menceritakan soal buah ‘maja’ yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
“Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).
2. Relief Tabut
Kotak peti atau tabut yang berisi warisan Nabi Daud kepada Nabi Sulaiman Tabut diklaim terpatri jelas menjadi relief di Candi Borobudur. Tabut diklaim terpatri jelas menjadi relief di Candi Borobudur.
Kabarnya dalam Tabut yang diklaim akan memberikan ketenangan tersebut di dalamnya tersimpan kitab Zabur, Taurat, dan tongkat Nabi Musa.
Menariknya, teori tabut seperti tergambar jelas dalam relief di Borobudur, di mana terlihat peti yang dijaga seseorang seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 248.
“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).
3. Relief mukjizat Nabi Sulaiman berbicara kepada hewan
Kisah burung-burung dan hewan-hewan yang berbicara dengan Nabi Sulaiman juga disebut terabadikan di relief Candi Borobudur.
Relief hewan seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya melengkapi relief bunga dan burung.
4. Unfinished Solomon
Kiai Fahmi menyebut, di Candi Borobudur ada patung yang belum selesai dikerjakan yang disebut Unfinished Solomon.
Dalam Surah Saba ayat 14 dijelaskan tentang pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Nabi Sulaiman telah wafat.
Wafatnya Nabi Sulaiman diketahui setelah tongkat yang menopang tubuhnya rapuh dimakan rayap. Karena itu jin lalu menghentikan pekerjaannya.
5. Dibangunnya patung dan gedung
Di dalam Surah Saba ayat 13 dijelaskan para jin diperintahkan membangun gedung tinggi dan membuat patung-patung.
Kiai Fahmi berpendapat patung-patung yang dimaksud adalah patung yang berada di Candi Borobudur, sementara gedung tinggi adalah Candi Prambanan.
6. Ratu Negeri Saba di Dekat Borobudur
Dalam kisah Nabi Sulaiman diceritakan ada seorang ratu yang memerintah Negeri Saba di mana rakyatnya menyembah matahari. Menurut Kiai Fahmi, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul.
Burung Hud-hud yang berkeliling diperintahkan Nabi Sulaiman tidak mengetahui tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu.
“Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” katanya menjelaskan.
Kiai Fahmi mengklaim, tempat berkumpul Ratu Saba itu adalah Candi Ratu Boko yang jaraknya sekitar 36 kilometer dari Borobudur.
Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.
7. Wonosobo dan Hutan Saba
Negeri Saba diyakini Kiai Fahmi berada di Indonesia, yakni Wonosobo.
Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). ‘Wana’ artinya hutan, sehingga wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
8. Bangunan Belum Rampung
Candi Ratu Boko disebut sebagai bangunan yang tinggal sedikit atau Sidrin Qalil seperti disebutkan dalam Surah Saba ayat 16.
Teori itu diperkuat karena di Candi Ratu Boko terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit.
“Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,” kata Fahmi menegaskan.
9. Sulaiman Orang Jawa
Kiai Fahmi percaya nama Sulaiman merujuk kepada nama orang Jawa. Klaim itu berdasarkan awalan kata "Su" yang biasa dipakai oleh orang Jawa.
Klaim itu semakin kuat karena Nabi Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang namanya berawalan ‘Su’.
10. Surat Emas Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba
Sebuah relief di Candi Borobudur diklaim menjelaskan tentang sebuah surat yang dibawa burung Hud-Hud untuk Ratu Saba.
Surat dari Nabi Sulaiman itu dikirimkan kepada Ratu Saba dan rakyatnya yang masih menyembah matahari.
Kiai Fahmi berpendapat, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Apalagi surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.
Sumber: Republika
Artikel Terkait
Didemo Gara-Gara Gaya Hidup Mewah Anak, PM Mongolia Mundur!
Mengejutkan! Terkuak Cara Licik Kim Jong Un Mata-Matai Warga Korut Lewat HP Pribadi
Warga Gaza Ditembaki Israel dari Segala Arah saat Mengakses Bantuan dari Lembaga AS
Buat Merinding, Hasil Penelitian Ilmuan Austin soal Kondisi Bumi Terkini, Apakah Kiamat Sudah Dekat?