PARADAPOS.COM - Pasukan Israel mulai merangsek masuk Kota Gaza, menghancurkan seluruh permukiman, membuat banyak warganya kehilangan tempat berlindung. Seperti diketahui, Israel memulai Operasi Kereta Perang Gideon B untuk merebut Gaza dengan menjadikan Kota Gaza sebagai target pertamanya.
Serangan dilakukan terhadap pasar yang sedang ramai di sebelah timur Kota Gaza, Selasa (26/8/2025), menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai banyak lainnya.
Video yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan, Israel juga memaksa warga Palestina di wilayah As Saftawi, sebelah utara Kota Gaza, untuk meninggalkan rumah-rumah mereka. Rekaman tersebut memperlihatkan barisan panjang laki-laki, perempuan, dan anak-anak berjalan di sepanjang rute berdebu dan porak-poranda. Banyak dari mereka membawa tas, selimut, dan kasur.
Beberapa di antaranya sambil mendorong gerobak berisi barang-barang.
Selain itu, berdasarka data Pertahanan Sipil Palestina, Israel telah menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan di lingkungan Zeitoun dan Sabra, Kota Gaza, sejak memulai serangan pada 6 Agustus.
Praktis, warga Kota Gaza hanya memiliki dua pilihan, menghadapi pengeboman Israel atau terusir.
“Saya selalu bertanya-tanya mengapa saya harus mengungsi dan tinggal di tenda, sementara (rumah) saya ada di sini,” kata Sara Awad, seorang warga Kota Gaza, kepada AL Jazeera.
“Rasanya tidak masuk akal meninggalkan rumah, sementara mereka memperlakukan kami bukan sebagai manusia,” katanya, melanjutkan.
Setidaknya 64 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza pada Selasa. Beberapa sumber rumah sakit mengatakan, di antara korban tewas termasuk 13 orang yang sedang antre bantuan di pusat-pusat pendistribusian makanan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang dikelola Israel dan Amerika Serikat.
Sejak GHF mengambil alih operasi bantuan ke Gaza pada akhir Mei, lebih dari 2.100 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel
Sumber: inews
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan