Sebuah unggahan dari salah satu akun X memperlihatkan tangkapan layar
percakapan yang menyebut salah satu influencer 17 8 memasang rate card
senilai Rp5 juta per jam saat diminta hadir sebagai narasumber.
Kabar tersebut awalnya muncul dari unggahan Instagram akun @baca.merzine
yang kemudian menjadi viral.
“Hari ini 17 8 ke UI, pulang duluan. Kebanyakan influencer 17 8 pada full
booked. Temenku yang kontak salah satu influencer 17 8 untuk bicara sebagai
kolektif 17 8 langsung dikasih rate card yang per-jamnya Rp5 jutaan,” tulis
unggahan yang dibagikan akun @synthreb3l pada Selasa, 16 September 2025.
Dalam unggahan yang sama, disebutkan bahwa tarif tersebut tidak berlaku
apabila kegiatan diliput oleh media nasional.
”Influencernya bisa gratis kalau ada media-media meliput kegiatan mereka
kayak pas penyerahan surat ke DPR yang memang mengundang media atau konpers
koalisi,” lanjut unggahan tersebut.
bayar tuh yeee https://t.co/3rgrGtiE8E pic.twitter.com/U2UWQFXeyR
— 𝕷𝖎𝖊𝖇𝖊#1312 (@synthreb3l) September 16, 2025
Informasi ini langsung memicu perdebatan di kalangan netizen. Pasalnya,
influencer tersebut dikenal sebagai bagian dari barisan pengkritik kebijakan
pemerintah dalam gerakan 17 8 tuntutan rakyat.
Komunitas ini selama ini dianggap sebagai representasi suara masyarakat yang
bersuara tanpa pamrih.
Nama-nama seperti Jerome Polin, Abigail Limuria, Ferry Irwandi, Andovi da
Lopez, dan Fathia Izzati termasuk dalam jajaran publik figur yang tergabung
dalam gerakan ini.
Menanggapi kontroversi tersebut, baik Jerome Polin maupun Abigail Limuria
sempat memberikan respons lewat kolom komentar.
Keduanya meminta admin pengunggah untuk menyebutkan siapa sosok influencer
yang memberikan tarif tersebut. Namun sayangnya, unggahan di akun tersebut
kini telah dihapus.
Terkini, akun tersebut memberikan klarifikasi terkait keputusan tidak
menyebutkan nama sang influencer.
“Kenapa kami tidak menyampaikan ‘siapa’ terkait influenza pada postingan yg
sudah hilang: Kami sangat menghargai dan menghormati sumber, yang tidak mau
menyebut nama. Berkaitan erat dengan keamanan sumber,” tulis akun
@baca.merzine pada Rabu, 17 September 2025.
Lebih lanjut, akun tersebut juga menjelaskan bahwa informasi yang dibagikan
sebelumnya berasal dari grup sumber yang memang sudah memberi izin untuk
dipublikasikan.
“Adapun yg kami bagikan sebelumnya, adalah pesan grup ‘sumber’ yang sudah
mendapat persetujuan untuk di publikasikan,” terangnya.
Meskipun unggahan aslinya telah dihapus, tudingan soal rate card influencer
17 8 masih menjadi sorotan netizen.
Sumber:
suara
Foto: Masyarakat sipil yang tergabung dalam Kolektif 17 8 Indonesia Berbenah
memegang poster usai menyerahkan dokumen 17 8 tuntutan rakyat kepada
perwakilan DPR di Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan