Purbaya langsung menanggapi dengan kelakar, "Waktu itu Ibu Desy enggak yakin dengan jurus ekonomi saya. Dia agak skeptis. Gimana caranya katanya? Iya. Saya buktikan, karena dalam waktu kurang dari 2 bulan, ekonomi sudah membalik arahnya. Sudah membaik arahnya," ujarnya sambil tersenyum.
Desy kemudian menanyakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan konsekuensi jika tidak ada gebrakan atau stimulus.
Analisis Purbaya atas Kondisi Ekonomi Sebelumnya
Purbaya menjelaskan bahwa sebelum dirinya menjabat, terjadi demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus 2025 di berbagai kota di Indonesia.
"Itu orang menariknya selalu ke politik, karena politiknya kacau dan lain-lain. Tapi kalau sebagai ekonom saya lihat itu semua triggernya dari kondisi ekonomi yang buruk terus-menerus," tegas Purbaya.
Ia mengungkapkan bahwa di awal tahun hingga April ada harapan karena ada injeksi uang ke sistem. Namun, kondisi berubah pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus dimana pertumbuhan hampir 0 persen.
"Artinya ekonominya dicekik, dan tahun lalu tahun 2024 juga sama, hampir sama rendah sekali, jadi ekonominya melambat secara signifikan. Dan pada suatu titik, ketika ekonomi susah terus, ya kan masyarakat ngerasa. Perutnya susah, cari makan susah, perutnya lapar, ya turunlah ke jalan," paparnya.
Purbaya menyimpulkan bahwa ekonomi pada waktu itu sedang menuju kelambatan yang sangat signifikan. "Kalau kebijakannya enggak dirubah, yang pasti jatuhnya ekonomi. Kenapa? karena fiskal dan moneter dua-duanya membunuh perekonomian," ungkapnya dengan tegas.
Artikel Terkait
Onadio Leonardo Ditangkap Polisi: Kronologi, Barang Bukti, dan Pemasok Narkoba
Modus Baru Pencurian Motor di Sekolah: Pura-pura Tanya Guru di SDN Lebak
Gus Ipul Gelar Doa Bersama Pemulung Bantargebang, Ajak Kenang Pahlawan Bangsa & Keluarga
Bandar Narkoba Muara Enim Diciduk, 97 Gram Sabu dan 150 Pil Ekstasi Diamankan Polisi