5 Rekomendasi Kunci Kongres III Projo & Transformasi Dukungan ke Prabowo

- Senin, 03 November 2025 | 04:25 WIB
5 Rekomendasi Kunci Kongres III Projo & Transformasi Dukungan ke Prabowo

Kongres III Projo: 5 Rekomendasi Kunci dan Transformasi Menuju Prabowo

Organisasi relawan Projo (Projo) baru saja merampungkan Kongres ke-3 yang digelar selama dua hari, dari 1 hingga 2 November 2025, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi bahwa seluruh hasil kongres akan segera dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

Lima Rekomendasi Utama Projo untuk Pemerintahan Prabowo

Dalam kongres yang dihadiri oleh pengurus dari berbagai daerah di Indonesia ini, Projo menghasilkan lima rekomendasi utama yang menjadi arah organisasi ke depan. Kelima rekomendasi tersebut adalah:

  1. Mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo-Gibran.
  2. Memastikan ikut mendorong agenda politik Presiden Prabowo hingga tahun 2029.
  3. Melakukan transformasi organisasi untuk menyesuaikan perubahan situasi nasional.
  4. Mendorong politik persatuan nasional.
  5. Berperan aktif membantu pemerintah mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Budi Arie menegaskan komitmen organisasi dengan menyatakan, "Semuanya nanti akan kami serahkan hasil Kongres 3 ini sebagai bentuk forum tertinggi organisasi, khususnya Projo. Rekomendasinya dan resolusinya akan kami serahkan kepada Pak Presiden Prabowo."

Transformasi Besar: Dari Jokowi ke Prabowo dan Pergantian Logo

Kongres III Projo menandai perubahan arah politik organisasi yang signifikan. Dari yang sebelumnya dikenal sebagai barisan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Projo kini menunjukkan peralihan yang jelas ke kubu Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu simbol transformasi paling mencolok adalah rencana penggantian logo organisasi. Logo lama yang menampilkan wajah Jokowi akan diganti. Budi Arie menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari transformasi dan upaya menegaskan bahwa Projo tidak mengultuskan individu tertentu.

"Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Iya, kemungkinan (bukan logo Jokowi lagi)," ujar Budi Arie.

Halaman:

Komentar