Ini, sekaligus menjadi sarana edukasi penyiapan karakter dan kepribadian remaja untuk menghadapi kehidupan
Suryo menyampaikan, edukasi ini penting untuk menyiapkan generasi emas 2045. Ada dua aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menikah, yaitu kesadaran dalam mengelola diri dan penguatan keagamaan.
''Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan. Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan,'' ungkapnya.
''Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik,'' lanjut Suryo.
Baca Juga: 78 Pasangan Dinikahkan Massal oleh Kementerian Agama dalam Acara Dev-X
Sementara itu, pendakwah Habib Ja'far mengatakan, pernikahan seharusnya dilakukan karena kesiapan, bukan karena dorongan nafsu belaka.
Ia menekankan bahwa pengendalian nafsu seharusnya dilakukan melalui pengembangan potensi diri, bukan dengan menikah terlalu dini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
DME Gantikan LPG: Solusi Indonesia Tekan Impor 7 Juta Ton dengan Teknologi China & Eropa
Komet 3I/ATLAS Bukan Komet Biasa? Misteri Pengunjung Antarbintang yang Akan Dekati Matahari
Brigadir HA Polsek Cinangka Ditempatkan di Patsus, Diduga Perkosa Mahasiswi di Vila Anyer
Jokowi Minta Subsidi Whoosh, Upaya Giring Opini Publik untuk Prabowo?