10 Fakta Video Viral Andini Permata dan Adiknya, Modus Penipuan Terbaru

- Jumat, 11 Juli 2025 | 00:25 WIB
10 Fakta Video Viral Andini Permata dan Adiknya, Modus Penipuan Terbaru


Sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik yang diklaim menampilkan sosok bernama Andini Permata bersama adiknya tengah menghebohkan media sosial. Video ini menjadi trending di TikTok, X (sebelumnya Twitter), hingga Telegram sejak awal Juli 2025.

Video tersebut menunjukkan seorang wanita muda menari dengan iringan musik jedag-jedug yang sedang tren.

Ia mengenakan berbagai jenis pakaian, seperti daster, tanktop, baju bergaris, dan bahkan seragam mirip pelayan rumah makan.

Kemunculan seorang anak laki-laki yang diduga sebagai adiknya juga terekam dalam beberapa bagian, menimbulkan keprihatinan warganet.

Komentar-komentar seperti “Udh nonton video-nya di S**a*u, adiknya kasihan njir” dan “Yang mau masuk Tele gua DM aja, tinggal download andini 30 video” mempercepat penyebaran video tersebut di berbagai platform.

Namun setelah ditelusuri tim redaksi, penyebaran video ini ternyata menjadi bagian dari rekayasa sosial yang bertujuan menjerat publik secara masif. Berikut fakta-fakta penting yang ditemukan:

1. Video berdurasi 2 menit 31 detik berisi aksi joget wanita muda dengan berbagai pakaian dan kehadiran sosok anak laki-laki yang diduga adiknya.

2. Video mulai muncul dan menyebar luas di TikTok pada 4 Juli 2025, lalu menjalar ke X dan Telegram.

3. Tagar populer seperti #AndiniPermata, #fyp, dan #videoviral mendominasi pencarian dan percakapan warganet.

4. Link yang menyebar bersama video ternyata mengarah ke situs mencurigakan.

5. Situs tersebut meminta data pribadi pengguna: nama, alamat email, nomor HP, hingga rekening bank.

6. Beberapa situs mengandung skrip berbahaya yang dapat mencuri data atau mengambil alih perangkat secara otomatis.

7. Kementerian Kominfo mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengklik tautan mencurigakan atau belum terverifikasi.

8. Kominfo juga mengimbau agar konten semacam itu segera dilaporkan ke aduankonten.id.

9. Fenomena seperti ini bukan kali pertama, dan termasuk dalam kategori penipuan daring berbasis rekayasa sosial.

10. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan tautan atau informasi viral yang belum terverifikasi, demi menjaga keamanan data pribadi.

Kementerian Kominfo dalam siaran pers awal Juli 2025 menyebutkan, “Masyarakat harus berhati-hati terhadap penyebaran konten yang belum tentu benar, apalagi jika disertai ajakan untuk membuka tautan mencurigakan.”

Dengan banyaknya kasus serupa, masyarakat diimbau lebih cermat menyaring informasi, tidak tergoda oleh judul sensasional, serta menghindari mengklik link yang tidak jelas asal-usulnya.

Sumber: tribunnews
Foto: 10 Fakta Video Viral Andini Permata dan Adiknya, Modus Penipuan Terbaru/ISTIMEWA

Komentar