Revolusi Hyundai di Indonesia: Strategi Listrik & Hidrogen Rp 50 Triliun

- Sabtu, 01 November 2025 | 16:50 WIB
Revolusi Hyundai di Indonesia: Strategi Listrik & Hidrogen Rp 50 Triliun

Strategi Besar Hyundai: Dorong Revolusi Kendaraan Listrik dan Hidrogen di Indonesia

Di tengah kondisi pasar otomotif Indonesia yang melambat, Hyundai mengambil langkah berani dengan strategi besar menuju energi masa depan. Melalui investasi triliunan rupiah, inovasi kendaraan listrik, hingga proyek hidrogen berskala global, Hyundai menegaskan komitmennya sebagai pelopor mobilitas berkelanjutan.

Kondisi Pasar Otomotif Indonesia dan Respons Hyundai

Menurut COO PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, industri otomotif Indonesia saat ini sedang tidak dalam kondisi ideal. "Penjualan mobil nasional idealnya mencapai 1 juta unit per tahun, namun kini hanya berada di kisaran 720-780 ribu unit," ujarnya dalam forum diskusi di Tangerang Selatan.

Sejak diterbitkannya PP 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan listrik, Hyundai menjadi pionir dalam membangun ekosistem elektrifikasi di Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan Kona Electric dan Ioniq, kemudian meluncurkan Ioniq 5 yang kini sudah diproduksi lokal di Cikarang.

Investasi Besar-besaran dan Produksi Lokal Kendaraan Listrik

Hyundai menggelontorkan investasi senilai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp50 triliun untuk membangun pabrik kendaraan, pabrik baterai, serta fasilitas komponen lokal. Kolaborasi Hyundai dengan LG menghasilkan pabrik baterai berkapasitas 10 gigawatt-hour, cukup untuk 150 ribu kendaraan listrik per tahun.

Tak berhenti di situ, Hyundai juga memperluas lini produknya dengan model Santa Fe Hybrid, Tucson Hybrid, dan Palisade Hybrid, membuktikan bahwa elektrifikasi menjadi fokus utama strategi global perusahaan.

Halaman:

Komentar