paradapos.com – Frugal living, atau hidup hemat, telah menjadi semakin populer di era modern ini sebagai tanggapan terhadap konsumisme yang berlebihan dan tekanan finansial yang dirasakan oleh banyak orang. Gaya hidup hemat tidak hanya tentang mengekang pengeluaran, tetapi juga melibatkan kesadaran akan nilai sebenarnya dari setiap pengeluaran dan upaya untuk mencapai keseimbangan finansial.
Frugal living merujuk pada praktik hidup hemat yang memfokuskan pada pengelolaan uang dengan bijak. Ini melibatkan kesadaran akan setiap aspek pengeluaran, mempertimbangkan apakah suatu pembelian benar-benar diperlukan dan memberikan nilai sebanding. Frugal living bukanlah tentang mengekang diri secara ekstrem, tetapi tentang menemukan cara-cara cerdas untuk menghemat uang tanpa mengorbankan kenyamanan atau kualitas hidup.
Dengan mengadopsi gaya hidup hemat, seseorang dapat mengurangi tekanan finansial dan mencapai kestabilan ekonomi dalam jangka panjang. Ini membuka peluang untuk menabung, berinvestasi, atau mengatasi utang yang mungkin ada.
Frugal living tidak selalu berarti mengorbankan kenyamanan atau kualitas hidup. Sebaliknya, ini dapat membantu seseorang fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti hubungan, kesehatan, dan kebahagiaan pribadi.
Seseorang yang mengadopsi frugal living akan memilih memasak makanan sehat daripada membeli makanan di luar, membeli produk lokal berkualitas tanpa harus maniak merek, tidak memusingkan fashion atau gadget yang terus menerus up to date. Namun para penganut frugal living akan terus menikmati hidup berkualitas dengan standar yang mereka tetapkan tanpa harus goyah dengan pendapat orang lain, demi tercapainya tujuan keuangan jangka panjang yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Kemenparekraf Targetkan 1 Juta Kunjungan Wisman Asal Tiongkok Tahun 2024
Kajian atas konsep frugal living semakin berkembang, tidak hanya menghubungkan gaya hidup dengan tujuan keuangan pribadi jangka panjang, namun juga tentang keberlangsungan kehidupan seluruh manusia di masa yang akan datang. Jhon White, seorang professor filosopi pendidikan dalam tulisannya “The Frugal Life, and Why We Should Educate for It” menjelaskan bahwa frugal living harus diadopsi oleh generasi masa depan.
Artikel Terkait
Rahadi Algamar, Mahasiswa MNC University, Raih Juara 3 Pop Royalty Singing Competition 2025
Viral Bukti Selingkuh Hamish Daud & Chef Sabrina: Pinterest Hingga Video Raisa Jadi Sorotan
Reza Gladys Gugat Balik Nikita Mirzani, Tuntut Pengembalian Rp4 Miliar
The Grumpy Chef: Arti Julukan, Profil Sabrina Alatas & Fakta Isu Terbaru