Kritik Anies Baswedan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran: Emosional atau Alarm Kebijakan?
Anies Baswedan kembali menyoroti kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang baru berjalan satu tahun. Dalam forum publik, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut pemerintah saat ini semakin jauh dari prinsip meritokrasi dan keadilan sosial.
Substansi Kritik Anies Baswedan Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran
Dalam "Dialog Kebangsaan Suara Rakyat" di Padang, Anies menegaskan kritiknya tidak ditujukan kepada personal, melainkan kepada kebijakan pemerintah yang dinilai belum menyentuh persoalan dasar masyarakat. "Urusan makan belum selesai, urusan kerja makin sulit, dan urusan masa depan anak muda masih gelap," ujar Anies dalam pidatonya.
Anies menyoroti kesenjangan antara klaim pemerintah dengan kondisi riil di lapangan. "Kalau pemerintah bilang pengangguran turun, saya tanya turun di data siapa? Di lapangan, anak-anak muda masih banyak yang nganggur," tegasnya. Kritik ini menyasar langsung janji kampanye Prabowo-Gibran tentang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat.
Tanggapan Aktivis: Kritik Anies Dinilai Emosional dan Tidak Berbasis Data
Sandri Rumanama, Direktur Haidar Alwi Institute (HAI), menilai kritik Anies kurang substansi dan terlalu emosional. "Kritiknya tidak berbasis data, bahkan cenderung politis. Pemerintahan Prabowo-Gibran justru sudah mulai merealisasikan janji-janji politiknya," kata Sandri.
Artikel Terkait
Demo Komisaris Transjakarta Dikecam Jepang, Desak Dipecat Gara-gara Ancaman Gorok Leher
Demo Komisaris Transjakarta Dikecam, Publik Jepang Larang Masuk: Ini Penyebabnya
Kisah Pilu di Kendal: Kakak Adik Tidur dengan Jenazah Ibu demi Wasiat, Hanya Minum Air Putih
Demo Komisaris Transjakarta Ancam Gorok Leher, Kecaman Jepang & Desakan Pecat Menguat