Prabowo di Persimpangan Jalan, Rakyat Dukung Bersih-Bersih Istana Dari Pengaruh Jokowi!
Situasi politik nasional sedang memasuki fase krusial. Bukan hanya riak biasa dalam transisi kekuasaan, tetapi gelombang dalam yang perlahan membentuk tsunami perubahan.
Pengamat politik Nazlira mengibaratkan fenomena ini seperti gempa tektonik yang guncangannya terasa justru ketika mayoritas rakyat tengah tertidur lelap.
“Kejutan yang pernah diduga. Tapi tak semua siap menghadapinya,” ucapnya.
Pernyataan Nazlira ini merujuk pada kemunculan data dan informasi intelijen mengenai adanya gerakan bawah tanah yang mencoba mengganggu stabilitas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Gerakan ini, menurut sumber internal yang tak ingin disebutkan namanya, berasal dari sisa-sisa kekuatan politik masa lalu yang enggan melepaskan cengkeramannya dari lingkaran kekuasaan, meski tampak sudah tak lagi berada di panggung utama.
Di tengah situasi ini, publik kini menanti langkah tegas Presiden Prabowo.
“Ini bukan hanya soal menjaga pagar Istana,” kata Nazlira, “melainkan menjaga fondasi legitimasi pemerintahan yang ingin berdiri di atas kepercayaan rakyat, bukan persekongkolan elite.”
Prabowo, menurut berbagai analis, berada di titik penentu sejarah.
Dia bisa memilih menjadi pemimpin transaksional yang terus berkompromi demi stabilitas semu, atau menjadi negarawan yang mengambil risiko politik demi membersihkan kabinetnya dari pengaruh lama—termasuk dari orang-orang yang loyalitasnya bukan pada negara, tapi pada mantan penguasa.
Artikel Terkait
Banser Bersihkan Gereja HKBP Sibolga Terdampak Banjir Bandang Sumut Jelang Natal 2025
Perpol Kapolri No. 10/2025 Dikritik: Hambat Reformasi Polri & Abaikan Putusan MK
Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Jadwal, Peserta, dan Dasar Hukum
Gus Yahya Tegaskan Status Ketum PBNU Sah, Sebut Penunjukan PJ Ilegal & Langgar AD/ART