paradapos.com - Suku Anak Dalam diawali sejak masa Kerajaan Jambi di tahun 1624.
Saat itu, terdapat pertikaian antara Kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang.
Pertikaian itu memicu pertempuran yang terjadi di hutan rimba Air Hitam pada tahun 1629.
Masyarakat yang tersisa dari pertempuran ini pun tetap hidup di hutan rimba dan terbagi menjadi dua kelompok.
Kelompok ini tetap disebut dengan suku Anak Dalam dengan ciri fisik, bahasa, hingga kebiasaan yang berbeda.
Ada suku Anak Dalam yang tinggal di wilayah hutan Musi Rawas dan berbicara menggunakan bahasa Melayu.
Ada juga masyarakat Suku Anak Dalam yang hidup di hutan Jambi dengan ciri fisik berupa kulit sawo matang, rambut ikal, serta mata yang menjorok ke dalam.
Artikel asli: pelitajambi.com
Artikel Terkait
Cabuli Bocah Modus Diajak Doa Bersama, Pendeta di Semarang Divonis 7 Tahun Penjara
Viral Hotel Disomasi LMKN Gegara Suara Burung, Wirang Birawa Senggol KPK dan Kejaksaan
Kronologi Aditya Pegawai BPS Bunuh Kolega: Kalah Judol Rp 130 Juta dalam 1 Malam
Viral PBB Lansia Naik 400 Persen di Ambarawa, Kaget Setengah Mati Lihat Tagihan Tembus Rp 872 Ribu