Media Wahyudi Askar Kritik Pelaksanaan MBG Saat Libur Sekolah, Sebut Berpotensi Rugikan Negara
Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, melontarkan kritik pedas terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) yang tetap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski periode libur sekolah sedang berlangsung. Menurutnya, kebijakan ini menimbulkan kerumitan dan berpotensi besar pada penyelewengan anggaran negara.
Kerumitan Logistik dan Beban Masyarakat
Media menyoroti kerumitan yang timbul dalam penyaluran MBG selama libur. Di berbagai daerah, siswa atau orang tua mereka tetap harus datang ke sekolah untuk mengambil makanan, padahal akses menuju sekolah seringkali sulit, seperti harus menyeberangi sungai atau menempuh perjalanan berjam-jam.
"Masyarakat hari ini bingung. Bagaimana mungkin ketika anak-anak libur, MBG masih jalan, orang tua harus ke sekolah, guru tetap harus di sekolah. Ini ada kesalahan yang sangat signifikan dalam tata kelola MBG pada saat libur," ujar Media dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (26/12/2025).
Analisis Potensi Kerugian Negara yang Masif
Media menegaskan bahwa dana MBG berasal dari uang rakyat melalui pajak, bukan dari pribadi Presiden atau pejabat BGN. Oleh karena itu, pengelolaannya harus transparan dan tepat sasaran. Ia memperingatkan dua potensi kerugian negara:
- Penyaluran tidak tepat sasaran selama masa libur.
- Selisih harga (margin) jika nilai makanan yang disalurkan di bawah standar Rp10.000 per porsi.
"Margin Rp4.000 saja dari hak anak sekolah, jika dikalikan selama dua minggu libur, kerugian negara bisa mencapai Rp2,8 triliun. Ini sangat besar," paparnya.
Artikel Terkait
Klaim Elida Netti Sentuh Ijazah Jokowi: Bantahan Kubu Roy Suryo & Fakta Gelar Perkara
Habib Rizieq Sindir Menteri yang Remehkan Bantuan Malaysia untuk Bencana Aceh-Sumatera
Roy Suryo Desak Uji Forensik Ijazah Jokowi, Respons Pengamat: Presiden Tak Peduli
Klarifikasi Status Ayu Aulia: Tim Kreatif GBN-MI, Bukan Kemenhan