SOSOK Mafia Tambang Raja Ampat Dibongkar Said Didu, Sebut Bahlil Awalnya Mencoba Mau Menutupi!

- Minggu, 15 Juni 2025 | 08:40 WIB
SOSOK Mafia Tambang Raja Ampat Dibongkar Said Didu, Sebut Bahlil Awalnya Mencoba Mau Menutupi!

PARADAPOS.COM - Meski Presiden Prabowo Subianto telah mencabut 4 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya, namun hingga saat ini polemik tersebut masih dibahas. 


Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pencabutan atas IUP empat perusahaan tambang di Raja Ampat.


"Atas petunjuk Bapak Presiden, beliau memutuskan pemerintah akan mencabut IUP 4 perusahaan di Kabupaten Raja Ampat," kata Prasetyo Hadi dalam jumpa pers, Selasa (10/6/2025) lalu.


Adapun keempat Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dicabut tersebut ialah:


1. PT Anugerah Surya Pratama (ASP)

2. PT Nurham.

3. PT Mulia Raymond Perkasa (MRP)

4. PT Kawei Sejahtera Mining (KSM)


Dibongkar Said Didu


Terbaru, Mantan Sekretaris BUMN Said Didu membongkar mafia tambang yang ada di balik polemik di Raja Ampat, Papua Barat Daya, tersebut.


Bahkan, secara blak-blakan, Said Didu menyebut nama-nama yang harusnya bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di Raja Ampat.


Hal tersebut diungkapkan Said Didu dalam podcast di YouTube Abraham Samad SPEAK UP pada Kamis (12/6/2025), yang dikutip Wartakotalive.com.


Menurut Said Didu, jika tak dibekingi orang kuat di negeri ini, mustahil pengusaha tambang bisa bebas menambang di Raja Ampat.


Said Didu cukup memahami sepak terjang mafia tambang ini, karena memang fokus di bidang tambang.


Dia pun pernah diisukan menjadi calon kuat Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) pada tahun 2015 silam, namun batal karena dijegal mafia tambang.


Kala itu, Said Didu bertekad, jika menjadi Dirjen Minerba di Kementerian ESDM, akan menyikat para mafia tambang itu.


Dalam kesempatan yang sama, Said Didu mencoba membongkar dalang di balik mafia pertambangan di Raja Ampat.


Said Didu pun menilai, ada beberapa pihak yang harus bertanggungjawab atas pertambangan ilegal yang telah terjadi di wilayah Papua tersebut.


Awalnya, Said Didu menilai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat ingin merekayasa.


Caranya, Bahlil membuat PT Gag Nikel Tbk tampil baik hingga warga Indonesia tak melirik empat usaha tambang lainnya.


"Kalau saya justru Bahlil mencoba merekayasa kemarin untuk menutupi 4 ini. GAG ini adalah punya BUMN tahun ini mendapat penghargaan sebagai tambang terbaik," ungkap Said Didu.


"Awalnya, saya menduga yang lain dibiarkan sementara yang lain merusak, sedangkan Gag berada di luar geoparknya Raja Ampat. Jadi saya menduga, skenario Bahlil kalau Gag diperiksa dan bagus, berarti yang lainnya bagus," ucapnya. 


"Pas kunnjungan ke Gag, kan langsung konferensi pers kalau tidak ada masalah untuk menutupi yang empat ini," imbuhnya.


Namun, rekayasa Bahlil disebut Said Didu tercium oleh Presiden Prabowo Subianto.


"Sepertinya Presiden Prabowo membaca 'ini memang nakal ini anak'," ujarnya.


Selain itu, Said Didu mengungkap PT Kawei Sejahtera Mining, satu perusahaan yang IUP-nya dicabut adalah milik sembilan naga, Aguan atau Sugianto Kusuma.

Halaman:

Komentar