Kritiknya meluas ke sistem pendidikan Indonesia secara umum. Menurutnya, pendidikan di pesantren seringkali hanya mengajarkan ilmu agama setengah-setengah. Sementara di sekolah biasa, guru mengajarkan tanpa pemahaman mendalam.
"Selalu diajarkan untuk patuh tanpa mengetahui mengapa saya harus patuh," lanjutnya.
Ia memperingatkan bahwa budaya patuh tanpa nalar ini berbahaya. Saat memasuki dunia kerja, individu dengan mentalitas seperti ini rentan menjadi budak bagi atasan mereka.
Solusi: Pentingnya Literasi Finansial
Yudo menutup pandangannya dengan menekankan pentingnya literasi finansial dan investasi. Tanpa pemahaman ini, seseorang bisa terjebak dalam siklus kerja tanpa henti yang mengabaikan ibadah wajib dan waktu bersama keluarga.
"Tanpa literasi finansial yang jelas dan investasi, Anda justru meninggalkan ibadah wajib dan waktu bersama keluarga. Lalu, Anda kerja terus sampai mati," pungkas Yudo Sadewa.
Sumber: Suara.com
Artikel Terkait
Video Viral 19 Menit: Fakta Klarifikasi Sweet Zannat & Bukti Rekayasa AI
UGM Klarifikasi AI LISA Sebut Jokowi Bukan Alumni: Penyebab dan Faktanya
Bobby Nasution Tuai Kritik Netizen: Bantuan Mi Instan via Helikopter TNI ke Korban Tapteng
Stok BBM Kosong 5 Hari di Sumut, Bahlil Dibilang Warga: Disini Kosong, Pak!