Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia

- Selasa, 02 Desember 2025 | 17:50 WIB
Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia

Kebocoran ini berpotensi merusak posisi Indonesia di kancah global:

  • China akan memandang Indonesia sebagai negara yang tidak solid, terutama karena sentuhan isu Taiwan dan Papua.
  • AS dan Sekutu dapat memanfaatkan keretakan ini untuk memperkuat pengaruh intelijen mereka di kawasan Indo-Pasifik.
  • Reputasi Indonesia terancam jatuh sebagai negara dengan tingkat penetrasi asing tinggi, yang berdampak pada negosiasi pertahanan, investasi, dan kerja sama teknologi.

Skenario Kontestasi Kekuatan Domestik

Amir juga tidak menutup kemungkinan bahwa kebocoran ini bersumber dari friksi internal. Beberapa skenario yang mungkin terjadi:

  • Target Menurunkan Sjafrie: Sebagai balasan atas pengungkapan bandara ilegal Morowali.
  • Serangan Politik ke Prabowo: Untuk menggiring opini bahwa Presiden tidak mampu menjaga rahasia negara.
  • Tekanan untuk Patuh pada China: Memunculkan isu sensitif agar pemerintah Indonesia tidak terlalu keras mengawasi perusahaan China.

Pentingnya Tindakan Counter-Intelligence Segera

Amir Hamzah menekankan bahwa pemerintah harus segera melakukan operasi penyelidikan besar-besaran (counter-intelligence sweep). Pemeriksaan mendalam harus dilakukan pada seluruh perangkat komunikasi, staf istana, Kemenhan, lembaga intelijen, dan jaringan IT terkait.

“Kasus seperti ini tidak bisa diredam dengan pernyataan pers. Harus ada operasi pembersihan. Siapa pun yang membocorkan percakapan ini harus ditemukan, tidak peduli jabatannya,” tegas Amir.

Kebocoran percakapan Prabowo-Sjafrie membuka babak baru yang berbahaya. Jika tidak ditangani dengan tegas, Indonesia berisiko dicap sebagai negara dengan tingkat kebocoran intelijen yang tinggi, sebuah reputasi yang sangat merugikan di mata internasional.

Halaman:

Komentar