Hanya saja, Widodo membantah berkoordinasi dengan Deni Iskandar dalam memalsukan sepuluh dokumen yang disebutkan Beathor Suryadi.
"Silakan (Kepolisian) untuk menginvestigasi siapa dan di mana itu dipalsukan dan pihak mana yang memalsukan. Ini kan berkesesuaian dengan penelitian kami," tambahnya.
Ditegaskan Rismon, hasil penelitian telah menyimpulkan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi memang patut diragukan keasliannya.
"Penelitian kami menyimpulkan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi palsu. Sementara di mana dan siapa yang memalsukan itu belum ditindaklanjuti," cetusnya.
Rismon menyayangkan langkah aparat penegak hukum karena sejauh ini hanya fokus pada dugaan penghasutan, kebencian, dan seterusnya.
"Justru yang ditindaklanjuti adalah penghasutan lah, menyebarkan berita bohong, kebencian, fitnah, dan lain-lain yang jauh dari esensi untuk menguji keotentikan dari ijazah dari Jokowi," kuncinya.
👇👇
[FULL VIDEO]
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Darurat Sampah Indonesia: Penanganan Baru 24%, Menteri Tetapkan Status Darurat
Ijazah S1 Jokowi Diklaim Palsu oleh Sosiolog Hukum UNJ: Fakta & Analisis Hukum
UGM Tolak Uji KHS Jokowi oleh Pihak Eksternal, Dituding Proteksi Presiden di Sidang KIP
Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia