Prabowo Beri Sinyal Perang terhadap Mafia Pemerintahan, Efek Kejut untuk Pemberantasan Korupsi
Pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto yang menolak keberadaan mafia di dalam pemerintahan dinilai sebagai sinyal positif. Langkah ini dianggap dapat memberikan efek kejut atau shock therapy dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Menurut Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika, latar belakang Prabowo sebagai seorang jenderal mendukung langkah beraninya tersebut. "Dalam konteks shock therapy saya yakin Pak Prabowo berani, kalau kita bicara latar belakang sebagai tentara, sebagai 'jenderal perang'," ujarnya.
Peringatan Saja Tidak Cukup, Diperlukan Langkah Konkret
Namun, harapan tidak berhenti pada pemberian peringatan saja. Prabowo sebagai kepala negara dituntut untuk mengambil langkah yang lebih konkret. Tujuannya agar perilaku koruptif dapat diberantas hingga ke akarnya, tidak hanya sekadar memberikan terapi kejut.
Artikel Terkait
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang
Perpol 10/2025: Aturan Kapolri Izinkan Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil Dikritik Langgar Putusan MK
Sjafrie vs Dasco: Pengamat Bantah Rumor Rivalitas, Sebut Dua Pilar Utama Prabowo
Krisis PBNU: Ancaman PBNU Tandingan & Desakan Muktamar Luar Biasa