PARADAPOS.COM - Kritikus politik Faizal Assegaf kembali melontarkan kritik tajam terhadap rezim pemerintahan era Jokowi.
Dikatakan Faizal, praktik kekuasaan selama satu dekade terakhir mencerminkan kejahatan bernegara yang sangat parah.
“Kejahatan bernegara sangat sempurna dilakukan oleh rezim Jokowi dan kelompoknya,” ujar Faizal di X @faizalassegaf (8/9/2025).
Ia menuding adanya praktik perampokan uang negara secara brutal yang merugikan rakyat.
Faizal juga menyebut pemerintahan Jokowi menjadi simbol kerakusan.
“Perampokan uang negara secara brutal, penjajahan ekonomi oleh segelintir oligarki, penindasan pada rakyat kecil dan segala rupa kebejatannya,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi ini merupakan akibat dari sistem sekularisme dan demokrasi liberal yang diterapkan tanpa kendali.
"Rezim super licik itu tidak lepas akibat alur bernegara yang terjebak dalam gelapnya virus sekularisme dan demokrasi liberalisme secara ugal-ugalan,” kata Faizal.
Ia menilai dampak dari kondisi tersebut kini semakin terasa hingga membuat Presiden Prabowo Subianto kerepotan dalam seratus hari pertama memerintah.
“Kini aneka problem serius dan mengkhawatirkan menghantui kehidupan rakyat banyak,” tandasnya.
Faizal pun menyerukan perlunya perubahan besar dalam sistem ketatanegaraan.
“Perlu perubahan yang revolusioner dan fundamental,” kuncinya.
👇👇
✍️
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) September 7, 2025
Sekularisme, Demokrasi Leberalisme Hasilkan Rezim Super Rakus Ala J'kowi Menipu Rakyat
VIDEO FULL: https://t.co/1KL6KwxIvO
Kejahatan bernegara sangat sempurna dilakukan oleh rezim Joko Widodo dan kelompoknya. Perampokan uang negara secara brutal, penjajahan ekonomi oleh… pic.twitter.com/GCYqxsuMMO
Said Didu Tegaskan Sosok Dalang di Balik Perusak Bangsa saat Ini
Mantan sekertaris BUMN, Said Didu memberikan sorotan tajam ke mantan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan ini berkaitan dengan sosok penting yang disebut sebagai dalang dibalik perusak bangsa.
Lewat cuitan di akun X pribadinya, Said Didu memberi pernyataan soal perusak bangsa itu.
Perusakan ini disebut sudah berlangsung sejak era Deformasi bukan reformasi.
“PERUSAK BANGSA,” tulisnya dikutip Senin (8/9/2025).
“Sejak Deformasi (bukan Reformasi), Indonesia dirusak oleh para politisi yang lahir dari bandar politik,” tuturnya.
Ia bahkan menyebut pejabat-pejabat sudah berada sejajar dengan Presiden di Indonesia.
Dan oligarki disebutnya sudah punya peran penting dan merupakan dalang di baliknya.
“Akhir-akhir ini pejabat (termasuk Presiden) ditentukan oleh Oligarki sebagai bandar politik,” tuturnya.
Dan sosok penting dibalik hal tersebut dalam 10 tahun terakhir adalah Joko Widodo menurutnya
“Dalam 10 tahun terakhir, diduga bahwa koordinator bandar politik adalah Joko Widodo,” terangnya.
👇👇
PERUSAK BANGSA
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 7, 2025
Sejak Deformasi (bukan Reformasi), Indonesia dirusak oleh para politisi yg lahir dari bandar politik.
Akhir-akhir ini pejabat (termasuk Presiden) ditentukan oleh Oligarki sebagai bandar politik.
Dalam 10 tahun terakhir, diduga bhw koordinator bandar politik… pic.twitter.com/zsTYyK2xjU
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Subhan: Cukup 2 Bukti Buat Gibran Wajib Bayar Rp125 Triliun
Berapa Tarif Hotman Paris Yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim? Super Fantastis!
Gugatan Ijazah Gibran Disidangkan, Roy Suryo Siap Bantu Bongkar Fakta Tak Terduga!
PN Jakpus Gelar Sidang Gugatan ke Wapres Gibran Tuntutan Capai Rp125 Triliun