Roja dan timnya mendapat pendanaan dari kampus sebesar Rp10 juta. Jumlah yang menurutnya tidak terlalu banyak mengingat dibagi ke 10 mahasiswa dan proses kerjanya selama enam bulan.
“Dan uangnya itu juga untuk mendukung produk dari program kami. Jadi luaran magang ada tiga, produk, HKI, sama buku,” ungkapnya.
Menjelang mulai semester 5 pada 2021 lalu, ia melakukan input 24 mata kuliah. Roja berasumsi, 20 di antaranya bisa transfer dari kegiatan magangnya di perusahaan pembuatan perangkat lunak selama enam bulan.
Beberapa pekan awal, ia pun fokus melakukan kerja di perusahaan tempatnya magang. Bidang yang ia kerjakan agak berbeda dengan jurusan kuliahnya. Sehingga, ia harus belajar banyak mengoperasikan program elektronika yang masih asing.
Baca Juga: CPNS 2024 Segera Dibuka, Benarkah Rekrutmen Tak Lagi Serentak Nasional? Ini Kata Menpan RB
MBKM bikin keteran dan dapat nilai C gara-gara kampus kejar target
Banyak kegagalan dalam proses uji coba membuat program. Meski lelah, mereka tetap semangat karena proses ini bernilai 20 SKS.
Namun, baru berjalan beberapa pekan, ia dapat kabar kalau janji di awal bahwa magangnya bernilai 20 SKS ternyata gagal terlaksana. Praktis, ia dan rekan-rekan harus kerja penuh waktu dari pagi sampai sore sambil menjalankan kuliah secara daring.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sewaktu.com
Artikel Terkait
Rahadi Algamar, Mahasiswa MNC University, Raih Juara 3 Pop Royalty Singing Competition 2025
Viral Bukti Selingkuh Hamish Daud & Chef Sabrina: Pinterest Hingga Video Raisa Jadi Sorotan
Reza Gladys Gugat Balik Nikita Mirzani, Tuntut Pengembalian Rp4 Miliar
The Grumpy Chef: Arti Julukan, Profil Sabrina Alatas & Fakta Isu Terbaru