Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi bahwa penyelidikan kriminal atas kebocoran video masih terus berlangsung. Katz juga menyatakan bahwa Yerushalmi sedang menjalani masa cuti paksa sebelum akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.
Dalam pembelaannya, Yerushalmi menyatakan bahwa tindakannya mengizinkan pengungkapan video adalah sebuah upaya untuk menangkis propaganda negatif yang ditujukan kepada departemen hukumnya. Dia menegaskan bahwa lembaganya sering menjadi sasaran fitnah, terutama selama periode perang Gaza berlangsung.
Fakta tentang Kamp Tahanan Sde Teiman
Video penyiksaan itu direkam di kamp tahanan Sde Teiman. Kamp ini dikenal sebagai tempat dimana banyak warga Gaza, termasuk sejumlah anggota Hamas, ditahan dalam kaitannya dengan konflik perang. Dalam surat pengunduran dirinya, Yerushalmi menyebut para tahanan di Sde Teiman sebagai "teroris terburuk".
Meski demikian, dia menekankan bahwa sebutan tersebut tidak serta merta menghilangkan kewajiban untuk menyelidiki setiap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh tentara Israel. "Saya sangat menyesal, pemahaman dasar ini, bahwa ada tindakan yang bahkan tidak boleh dilakukan terhadap tahanan yang paling keji sekalipun, tidak bisa lagi meyakinkan semua orang," tulisnya.
Laporan Pelanggaran HAM dan Investigasi Berjalan
Berbagai organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) internasional telah melaporkan sejumlah pelanggaran berat yang diduga dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina selama perang berlangsung. Militer Israel sendiri mengaku sedang menyelidiki puluhan kasus serupa, namun menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak bersifat sistematis.
Artikel Terkait
Badan Gizi Nasional Laporkan Mobil Palsu SPPG Angkut Babi ke Polisi
Utang Jokowi Tembus Rp 9.138 Triliun, Purbaya Buka Kotak Pandora Ekonomi
Onadio Leonardo Ditangkap Polisi: Kronologi, Barang Bukti, dan Pemasok Narkoba
Modus Baru Pencurian Motor di Sekolah: Pura-pura Tanya Guru di SDN Lebak