Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban

- Selasa, 04 November 2025 | 10:25 WIB
Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban
Belum ditangkapnya Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, meski telah divonis dalam kasus pencemaran nama baik terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menuai kritik tajam dari kalangan analis. Hendri Satrio, seorang analis komunikasi politik, menyoroti lambannya eksekusi ini dan mempertanyakan komitmen aparat penegak hukum.

Hendri Satrio Sindir Lambannya Eksekusi Silfester Matutina

Hendri Satrio, yang akrab disapa Hensat, secara terbuka menyindir kelambanan ini. Dalam kanal YouTube miliknya pada Selasa, 4 November 2025, Hensat dengan nada satire menyatakan, "Kan Silfester sampai hari ini juga belum ditangkap. Lapor Mas Wapres lah." Komentar ini menyiratkan kekecewaannya terhadap proses hukum yang tampak mandek.

Keyakinan terhadap Presiden Prabowo Subianto

Hensat juga menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak akan membiarkan adanya ketimpangan hukum, terlebih untuk kasus yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. "Prabowo kan tidak pernah tebang pilih dengan kasus-kasus politik seperti ini. Mungkin kalau soal Silfester, beliau belum tahu aja kalau yang bersangkutan belum ketangkap," tambahnya.

Proses Hukum Silfester Matutina yang Telah Inkrah

Berdasarkan data Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Silfester Matutina telah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana fitnah. Proses hukumnya dimulai dengan vonis satu tahun penjara pada 30 Juli 2018. Putusan ini kemudian dikuatkan di tingkat banding pada 29 Oktober 2018, dan bahkan diperberat menjadi satu tahun enam bulan penjara di tingkat kasasi.

Penolakan PK dan Status Eksekusi yang Masih Digantung

Meski semua upaya hukum telah ditempuh, termasuk penolakan terhadap permohonan peninjauan kembali (PK) oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 27 Agustus 2025, eksekusi terhadap Silfester Matutina hingga kini belum juga dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan. Kondisi ini semakin menguatkan kritik mengenai penegakan hukum yang tidak konsisten.

Komentar