BICARA BERITA - Hizbullah, kelompok yang berkuasa di Lebanon, diberitakan telah menembakkan 62 roket ke sebuah pos militer penting Israel sebagai balasan atas kematian petinggi Hamas, Saleh al Arouri, di Beirut.
Ini hanyalah respon awal dari kematian Saleh al Arouri, seorang petinggi Hamas yang dibunuh Israel di Beirut pada 2 Januari lalu.
Buntut dari pembalasan Hizbullah atas kematian Saleh al Arouri, Uni Eropa memberikan peringatan kepada Lebanon agar tidak terseret ke dalam konflik regional sebagai dampak perang Israel-Hamas.
Pada Sabtu ini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Lebanon di Beirut.
Baca Juga: Kabar Duka Kembali Melanda Jepang, Pesawat Japan Airlines Terbakar Usai Tabrak Pesawat Lain
“Sebagai bagian dari respon awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al Arouri, perlawanan Islam (Hizbullah) menargetkan pangkalan kontrol udara Meron dengan 62 rudal dari berbagai jenis,” kata Hizbullah melalui sebuah pernyataan hari Sabtu ini.
Militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa sekitar 40 roket ditembakkan ke arah pangkalan pengawal udara Meron.
Artikel Terkait
Roy Suryo dan dr. Tifa Diperiksa Polisi sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Modus Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Mark Up Lahan hingga Jual Beli Tanah Negara
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan