Seruan Tarik Uang dari Bank: Bentuk Ketidakpercayaan Masyarakat
Di media sosial, muncul gerakan menarik dana dari bank-bank milik negara sebagai bentuk protes terhadap Danantara.
Ini bukan sekadar respons emosional, melainkan cerminan nyata dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap tata kelola keuangan negara.
Jika rakyat benar-benar merasa yakin bahwa Danantara akan membawa manfaat dan dikelola dengan baik, mustahil terjadi reaksi semasif ini.
Namun, fakta bahwa banyak yang memilih menarik dana mereka menunjukkan adanya ketakutan besar bahwa uang rakyat akan disalahgunakan untuk kepentingan segelintir elite.
Trauma atas kasus korupsi besar di masa lalu membuat masyarakat semakin waspada terhadap segala bentuk badan pengelola investasi yang lahir di bawah kekuasaan yang diragukan kredibilitasnya.
Prabowo dan Ujian Legitimasi
Sebagai presiden terpilih, Prabowo Subianto menghadapi ujian besar dalam membangun legitimasi pemerintahannya.
Keputusan untuk membentuk Danantara harus diiringi dengan langkah konkret dalam menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Jika tidak, maka citra pemerintahannya akan semakin tercoreng bahkan sebelum benar-benar bekerja.
Pemerintah perlu memastikan bahwa Danantara memiliki mekanisme pengawasan independen yang benar-benar bebas dari intervensi politik.
Selain itu, segala transaksi yang dilakukan oleh badan ini harus terbuka untuk publik guna mencegah kecurigaan dan spekulasi yang merugikan stabilitas ekonomi.
Kesimpulan: Antara Harapan dan Kecemasan
Pembentukan Danantara mungkin didasarkan pada niat baik untuk mengelola keuangan negara secara lebih efektif.
Namun, dalam realitas politik Indonesia yang penuh dengan kepentingan tersembunyi, kebijakan ini justru menimbulkan kecemasan.
Ketidakpastian mengenai siapa yang akan mengawasi Danantara dan bagaimana transparansi akan dijamin menjadi faktor utama yang membuat masyarakat waspada.
Jangan-jangan, kekhawatiran ini beralasan? Jangan-jangan, keterlibatan Jokowi benar-benar menjadi bagian dari skenario besar untuk mempertahankan cengkeraman politik dan ekonomi?
Jika pemerintah tidak segera merespons kekhawatiran ini dengan tindakan konkret, maka kepercayaan publik terhadap kebijakan ekonomi nasional akan semakin rapuh. Dan itu bisa menjadi awal dari krisis yang lebih besar di masa depan. ***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Binjai: Kronologi & Proses Hukum Terbaru
Wamenag Zainut Tauhid Saadi Minta Gus Elham Hentikan Aksi Cium Anak Perempuan yang Viral
Roy Suryo Bandingkan Perjuangan Kasus Ijazah Jokowi dengan Pangeran Diponegoro
Kisah Sembuh dari Gagal Ginjal Stadium 5: Transplantasi di RSCM Berhasil