Tapi sayang, UGM sebagai institusi pendidikan tinggi kena getahnya. Jika dulu, alumni UGM merasa bangga dengan almamaternya, saat ini mungkin ikut menanggung malu.
“Mas, Alumni mana?” Tanya masyarakat.
“UGM Pak”. Jawab alumni.
“Ijazahnya asli….?” Kembali ditanya.
Kasus ijazah palsu Jokowi ini ibarat tinta setitik, rusak air susu Sebelanga.
Hanya gara-gara kebohongan seorang Jokowi, seluruh alumni hingga instusi UGM kena getahnya.
Yang mengalami nasib tidak jauh beda dengan UGM adalah UI. Jika UGM kena getah gara-gara Jokowi, UI dibikin malu gara-gara Bahlil. Persamaannya: Jokowi dan Bahlil satu kolam.
Rocky Gerung menyebut Bahlil memalukan UI. Namun, Rektor UI lebih memalukan. Karena sanksi bagi Bahlil semestinya DO, bukan revisi disertasi.
Rektor UGM pun sama. Pasang badan untuk Jokowi. Memberikan jaminan ijazah Jokowi tidak palsu. Rismon menyebut Ova Emilia rektor UGM berpotensi dipidana.
Keresahan melanda batin rakyat. Jika lembaga akademik sekelas UGM dan UI saja tidak bisa menjaga nilai, ikut melacur untuk melayani kekuasaan, akankan ada sisa kebajikan bagi negeri ini?
Apakah Rakyat akan terus diam, dan hanya memendam kegeraman didalam dada? ***
Artikel Terkait
Kisah Pilu Kenzie Alfarizi: Bocah Jambi Hilang 2022, Diduga Dibawa Perempuan Tak Dikenal
Demo Ricuh di DPRD Kota Bogor, Mahasiswa Sorot Kinerja Sugeng IPW
Bilqis 4 Tahun Jadi Lebih Agresif Pasca Diculik: Kronologi & Proses Trauma Healing
Lippo Group Diduga Serobot Tanah Jusuf Kalla, 4 Jenderal TNI AD dan AL Dituding Bekingi