Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti

- Minggu, 20 April 2025 | 13:15 WIB
Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti

Anak mendiang Hartarto, Menteri Perindustrian era Orde Baru itu sejauh ini memang kurang “performed”. Sebab itu, ia sempat diisukan mundur.


Kini, ketika Airlangga gagal mengemban tugas bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) ihwal tarif resiprokal atau timbal balik 32% yang diterapkan Presiden Donald Trump ke sekitar 180 negara, termasuk Indonesia, isu Airlangga akan terkena reshuffle pun makin kuat.


Ya, alih-alih berhasil negosiasi sehingga tarif resiprokal bagi Indonesia diturunkan dari 32%, Indonesia justru akan ditambah tarifnya oleh Donald Trump menjadi 47% untuk barang-barang yang diekspor ke AS.


Airlangga pun dipermalukan. Ia seperti seorang ksatria yang kalah perang. Namanya “satrio wirang” (ksatria yang menanggung malu). Maka isu Airlangga bakal terkena reshuffle pun makin kencang.


Bantahan Istana


Akan tetapi, isu reshuffle kabinet yang sempat diembuskan Bahlil, namun kemudian ia bantah sendiri, juga dibantah oleh pihak Istana. 


Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah Prabowo akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini. 


Bahkan ia menuding balik Bahlil-lah yang akan melakukan reshuffle kepengurusan Partai Golkar.


Bantahan senada juga datang dari orang-orang dekat Prabowo seperti Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI, dan Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI.


Akan tetapi, segala kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Bahkan politik adalah seni menjajaki kemungkinan-kemungkinan. 


Apalagi Bahlil bukan orang sembarangan. Sebagai orang dekat Jokowi dan Prabowo, bahkan Prabowo pun sudah terang-terangan mengakui kehebatan Bahlil, apa yang disampaikan Menteri ESDM itu tentunya bukan isapan jempol belaka. Tidak kaleng-kaleng.


Sebab itu, kita tunggu saja tanggal mainnya.


***

Halaman:

Komentar