Belum selesai kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, publik kini menyoroti keabsahan ijazah Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Polemik ijazah Gibran makin ramai usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) terindikasi ingin merahasiakan dokumen capres cawapres.
"Semua dirusak oleh keluarga Jokowi," tulis mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu melalui akun X pribadinya, dikutip Selasa 23 September 2025.
Dalam unggahannya, Said Didu turut mengomentari postingan pakar digital forensik, Rismon Hashiolan Sianipar yang menyebutkan UTS Insearch Sydney yang dulu ditempati Gibran belajar hanya semacam bimbingan belajar (bimbel).
Rismon menilai keputusan Kementerian Pendidikan, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) yang menyetarakan UTS Insearch Sydney dengan SMK adalah keputusan ngawur.
"Kalau gitu, nanti yg ikut Bimbel di Ganesha Operation, Gama, Kumon, dll akan bisa juga dapat ijazah persamaan," sindir Said Didu.
Gibran diketahui menempuh SMA di Orchid Park Secondary School Singapore pada 2002-2004, dan UTS Insearch Sydney pada 2004-2007. Ia kemudian melanjutkan jenjang studi S1 di MDIS Singapore pada 2007-2009.
Sumber: rmol
Foto: Wapres Gibran Rakabuming Raka/Net
Artikel Terkait
8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi: Roy Suryo, Dokter Tifa, dan Kronologi Lengkap
Polisi Umumkan Hasil Kasus Laporan Jokowi soal Dugaan Fitnah Ijazah Palsu Roy Suryo
Politik Diam Purbaya Yudhi Sadewa: Makna & Integritas di Balik Isu Utang Whoosh
Polemik Pakubuwono XIV: Prosesi Dinilai Terlalu Dini, Muncul Penolakan Internal