Skenario Pilpres 2029: Selamat Ginting Prediksi Pertarungan 3 Poros Antara Prabowo, PDIP, dan Islam Moderat

- Selasa, 23 September 2025 | 10:30 WIB
Skenario Pilpres 2029: Selamat Ginting Prediksi Pertarungan 3 Poros Antara Prabowo, PDIP, dan Islam Moderat


Peta politik menuju Pemilu 2029 diprediksi akan sangat ditentukan oleh satu faktor krusial, yakni apakah Presiden Prabowo Subianto akan maju untuk periode kedua atau tidak.

Analis politik, Selamat Ginting, meramalkan bahwa keputusan ini akan memicu terbentuknya tiga poros kekuatan utama yang akan saling bersaing memperebutkan kekuasaan.

Menurut analisisnya, dinamika ini akan sangat cair, dengan partai-partai yang berpotensi berpindah haluan tergantung pada skenario yang paling menguntungkan.

Berikut adalah tiga poros kekuatan yang diprediksi oleh Ginting.

Poros 1: Koalisi Petahana yang Rentan Pecah

Poros pertama adalah koalisi petahana yang nasibnya sangat bergantung pada Prabowo.

Jika Prabowo maju lagi, ia kemungkinan akan mendapat tekanan dari Jokowi untuk kembali menggandeng Gibran.

Namun, langkah ini berisiko memicu resistensi dari partai koalisi lain seperti Golkar dan PAN yang memiliki kader sendiri untuk diusung.

Skenario menjadi lebih rumit jika Prabowo tidak maju. Ginting memprediksi kubu Jokowi akan memaksakan Gibran sebagai calon presiden.

Namun, ia sangat ragu Gerindra dan partai besar lainnya akan mendukung skenario ini, yang berpotensi membuat Gibran terisolasi hanya dengan dukungan PSI.

Poros 2: Kebangkitan Oposisi PDIP

Poros kedua akan dipimpin oleh PDI Perjuangan (PDIP) yang diprediksi akan bangkit sebagai kekuatan oposisi yang solid.

Ginting meyakini PDIP akan konsisten memainkan narasi "mengembalikan marwah konstitusi dan demokrasi" yang mereka anggap telah dilukai oleh manuver politik keluarga Jokowi.

Kandidat dari poros ini bisa jadi Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, yang kemungkinan akan dipasangkan dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengamankan basis massa religius.

Poros 3: Kekuatan Penentu Islam Moderat

Poros ketiga adalah poros Islam moderat yang berpotensi diisi oleh PKS, Nasdem, dan mungkin PKB atau PAN jika mereka keluar dari koalisi petahana.

Calon presiden dari poros ini bisa jadi Anies Baswedan atau Erick Thohir. Ginting menilai poros ini rawan perpecahan internal, namun memiliki posisi tawar yang sangat tinggi.

Sebagai kesimpulan, Ginting melihat NU akan tetap menjadi king maker utama yang diperebutkan oleh semua poros.

Sementara itu, partai pragmatis seperti Golkar dan PKB akan menjadi swing party yang bisa berpindah haluan, membuat peta koalisi 2029 sangat dinamis dan sulit diprediksi. ***

Sumber: konteks
Foto: Selamat Ginting (Tangkapan Layar Akun Youtube Forum Keadilan TV)

Komentar