Kun Nurachadijat menekankan bahwa ukuran keberhasilan seorang menteri, khususnya dari kacamata ekonomi, bukanlah terletak pada popularitas. Indikator utamanya adalah bagaimana dana negara dapat terserap secara efektif melalui belanja pemerintah.
"Indikator kesuksesan itu dilihat dari government expenditure. Dan saya lihat Purbaya ini selalu mengedepankan data," tegasnya.
Ketegangan Politik dan Pepatah Sunda
Analisis juga menyentuh ketegangan antara Purbaya dan sejumlah tokoh politik, seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Dedi Mulyadi, dan terakhir Hasan Nasbi. Kun berpendapat bahwa ketegangan ini kemungkinan berkaitan dengan benturan kepentingan.
Ia bahkan menyamakan situasi politik yang dihadapi Purbaya dengan pepatah Sunda dari Prabu Siliwangi: anak ayam ngagarolong tikolong, yang artinya anak ayam yang tak terduga justru tumbuh menjadi ayam jago yang mengusik.
"Purbaya ini seperti barang baru yang mengusik semua, akhirnya jadi public enemy," kata Kun.
Pesan untuk Purbaya: Fokus pada Kinerja dan Mandat Presiden
Di tengah berbagai kontroversi, Kun Nurachadijat mengingatkan agar semua pejabat, termasuk Purbaya, tetap fokus bekerja sesuai mandat yang diberikan. Kinerja harus diukur berdasarkan key performance indicator (KPI) dari atasan langsungnya, yaitu Presiden Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Roy Suryo Sebut Jokowi Penyebab Utama Gaduh Ijazah: Klaim dan Analisis
Mendagri Tito Karnavian Tegaskan Bantuan Indonesia untuk Korban Bencana Lebih Besar dari Malaysia
GAM Serukan PBB & UE Buka Akses Bantuan Internasional untuk Korban Banjir Aceh
Atalia Praratya Unggah Momen Cari Nasi Goreng Sebelum Gugat Cerai Ridwan Kamil