Araghchi juga menyoroti upaya Israel yang disebutnya berusaha memperluas konflik dengan menyerang instalasi energi Iran. Namun, Teheran mengklaim berhasil mengelola konfrontasi dan mencegahnya meluas ke seluruh kawasan.
Pernyataan tentang Netanyahu dan AS
Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Israel tidak akan berani menyerang Iran tanpa persetujuan dari Amerika Serikat. Lebih lanjut, ia menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai "penjahat perang".
Posisi Iran tentang Program Nuklir dan Rudal
Iran menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi mengenai program nuklirnya sambil menekankan sifat damai dari program tersebut. Namun, Tehran menolak bernegosiasi tentang program rudalnya. "Kami tidak akan bernegosiasi tentang program rudal kami... tidak ada orang yang berakal sehat akan menerima perlucutan senjata," tegas Araghchi.
Kebijakan Luar Negeri Iran
Pemerintah Iran menggarisbawahi prinsip bahwa apa yang tidak dapat direbut melalui perang, tidak akan diserahkan melalui politik. Iran lebih memilih pembicaraan tidak langsung dengan AS dan mengonfirmasi material nuklir tetap berada di lokasi fasilitas yang dibom.
Artikel Terkait
FTA 3.0 ASEAN-China Diteken: Perdagangan Digital Menguat, Potensi Capai USD 1 Triliun
Malut United Vs Persijap Jepara: Strategi Menang Hendri Susilo Hadapi Tren Buruk Laskar Kalinyamat
FDI Global Turun 3% di Paruh Pertama 2025: Penyebab, Dampak, dan Analisis Tren
Menag Nasaruddin Umar Tekankan Keikhlasan Kunci Pengabdian di Rakernas Partai Perindo