"Zeg Salim, bagaimana itu, adik Anda masuk agama Katolik?" kata orang Belanda tersebut.
"God zij dank, Alhamdullilah, ia sekarang lebih dekat dengan saya,” jawab Agus Salim dengan santai,
"Mengapa Anda malah berterima kasih kepada Tuhan?" tanya orang Belanda itu yang dibuat heran.
"Dia dulu orang komunis, tidak percaya Tuhan, sekarang dia percaya Tuhan," jawab Agus Salim.
Penulis buku Grand Old Man of the Republic: Haji Agus Salim dan Konflik Politik Sarekat Islam, Suradi beranggapan, jawaban Agus Salim itu merupakan wujud pluralisme yang dijunjung tinggi olehnya.
Dia tidak menjauhi atau bahkan berselisih dengan adiknya hanya karena perbedaan keyakinan.
"Soal agama ‘kan kembali kepada hidayatullah. Rasulullah Muhammad pun tak bisa memaksakan semua orang terdekat yang dicintainya memeluk Islam," kata Suradi.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA