Menurutnya, kinerja pertumbuhan ekonomi yang resilien ini memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari tingkat pengangguran Indonesia yang turun dari 5,45 persen pada 2023 menjadi 4,82 persen pada Februari 2024.
“Tingkat kemiskinan juga terus menurun dari 9,36 persen pada 2023 menjadi 9,03 persen pada Februari 2024. Penciptaan lapangan kerja di tahun 2024 juga meningkat dari 3,02 juta menjadi 3,55 juta orang,”kata Sri.
Dikatakan Sri, pertumbuhan ekonomi kuartal II ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia dengan wilayah Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan
ekonomi tertinggi sebesar 8,45 persen (yoy), yang ditopang kebijakan hilirisasi mineral.
Sri menegaskan bahwa pihaknya akan terus mewaspadai berbagai risiko global ke depan serta melakukan penguatan fundamental ekonomi.
"Ini melalui transformasi ekonomi, penguatan ketahanan pangan, pengembangan energi terbarukan, hilirisasi, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta perbaikan iklim investasi dan bisnis," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA