SINAR EDITORIAL - Garis akhir ziarah politik sekolompok individu manusia adalah membentuk negara. Aritoteles dalam buku yang diberi judul politea atau politics, berbicara dengan tegas tentang manusia dan negara.
Dalam pengandaian antropologinya tentang negara dan manusia, ia yakin mengetengahkan bahwa negara adalah sesuatu yang alamiah selaras dengan keterpanggilan alamiah manusia.
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk politik. Dengan kata lain,karena pada hakekatnya, manusia secara alamiah adalah makhluk politis maka negara sebagai komunitas politis pun ada secara alamiah.
Baca Juga: Memulai Tahun Baru dengan Semangat Mengubah Diri Menjadi Pribadi Kaya Cara
Ini berarti manusia sungguh hadir sebagai aktor penting dan utama bagi eksistensi sebuah negara.
Oleh karena itu, manusia tidak memiliki alasan negasi untuk terlibat dalam kegiatan politis. Aristoteles menambahkan bahwa keterpanggilan natural manusia sebagai makhluk politik bahkan terdorong oleh hasrat sosial manusia yang senantiasa membutuhkan komunitas.
Di dalam dan melalui sebuah komunitaslah manusia mengada secara utuh sebagai individu yang potensial.
Artikel Terkait
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?
Pesan Natal Kardinal Suharyo: Seruan Pertobatan Pejabat di Tengah Maraknya Kepala Daerah Diciduk KPK