SINAR EDITORIAL - Garis akhir ziarah politik sekolompok individu manusia adalah membentuk negara. Aritoteles dalam buku yang diberi judul politea atau politics, berbicara dengan tegas tentang manusia dan negara.
Dalam pengandaian antropologinya tentang negara dan manusia, ia yakin mengetengahkan bahwa negara adalah sesuatu yang alamiah selaras dengan keterpanggilan alamiah manusia.
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk politik. Dengan kata lain,karena pada hakekatnya, manusia secara alamiah adalah makhluk politis maka negara sebagai komunitas politis pun ada secara alamiah.
Baca Juga: Memulai Tahun Baru dengan Semangat Mengubah Diri Menjadi Pribadi Kaya Cara
Ini berarti manusia sungguh hadir sebagai aktor penting dan utama bagi eksistensi sebuah negara.
Oleh karena itu, manusia tidak memiliki alasan negasi untuk terlibat dalam kegiatan politis. Aristoteles menambahkan bahwa keterpanggilan natural manusia sebagai makhluk politik bahkan terdorong oleh hasrat sosial manusia yang senantiasa membutuhkan komunitas.
Di dalam dan melalui sebuah komunitaslah manusia mengada secara utuh sebagai individu yang potensial.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Permainan Survei
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro
Hoaks! Tangkapan Layar WA Hasto PDIP Soal Soeharto Terbongkar Palsu