Haiz menegaskan, peran para santri dan ulama untuk memperjuangkan politik di Indonesia sangat penting, sesuai dengan konstitusi dalam rangka mengawal demokrasi.
“Addinu bil mulki yaqwa, walmulku biddin yabqo, yang artinya agama yang didukung dengan kekuasaan akan semakin kuat. Kemudian, kekuasaan yang didukung dengan agama akan semakin lestari,” terangnya.
Lebih lanjut, Gus Haiz meminta para kiai jangan sampai apatis. Selain itu, harus aktif bisa ikhtiar dalam politik. Sehingga para kiai dapat turut andil dalam memberikan kemaslahatan yang besar kepada umat.
Sementara bagi para santri yang ingin terjun ke politik, Gus Haiz mengingatkan soal 4 prinsip, yaitu tawasuth, tawazun, al-‘itidal, dan tasamuh.
“Yaitu selalu netral dan tidak berpihak kemanapun. Seimbang dalam segala hal, bersikap adil, dan bersikap toleran,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
PP Himmah Dukung Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Permainan Survei
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro