PARADAPOS.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung turut menyoroti pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar pada Senin (2/6/2025) kemarin.
Dalam siniar yang tayang di akun Youtube pribadinya pada Senin, hal yang menjadi sorotan Rocky Gerung adalah gesture Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang ikut muncul ketika Prabowo dan Megawati bertemu dalam acara kenegaraan itu.
"Sekarang dihebohkan adalah peristiwa ketika Presiden Prabowo dan Megawati menghadiri acara peringatan hari lahirnya Pancasila. Hal yang sebetulnya biasa karena itu adalah soal event kenegaraan. Tetapi yang menarik netizen kemudian mulai melihat bahwa ada yang kurang fit and proper, kurang tepat atau kurang pas. Karena Gibran yang Wakil Presiden justru berjalan di belakang Megawati yang Ketua partai PDIP," beber Rocky Gerung dalam tayangan siniar yang dilihat pada Selasa (3/6/2025).
Peristiwa Gibran yang berjalan di belakangan Megawati dan Prabowo yang ikut disorot oleh Rocky Gerung dianggap berkaitan dengan konflik antara PDIP dan mantan Presiden Jokowi.
"Tentu konteksnya adalah ketegangan politik atau sebut aja ketegangan awalnya sekarang jadi konflik politik antara PDIP dengan Presiden Jokowi itu dan Gibran tidak lagi dilihat sebagai wajah dari kekuasaan tetapi wajah dari Jokowi pada akhirnya kan," ungkapnya.
"Jadi kalau Gibran berjalan di belakang Megawati, lalu netizen mulai menganggap bahwa ya itu artinya secara moral atau bahkan secara sebetulnya politik aristokratik. Gibran itu tidak lagi dianggap sebagai sosok yang punya political standing apalagi moral standing untuk berjalan berdampingan dengan Ibu Mega atau berdampingan dengan Presiden," sambung Rocky Gerung.
Dalam siniarnya, keterangan politik Jokowi dan Megawati bisa dengan mudah terbaca dengan gesture Gibran ketika bertemu dengan Megawati.
Padahal menurut Rocky, Gibran yang notabene-nya adalah Wapres malah terlihat canggung hingga berjalan di belakangan Megawati yang hanya merupakan tamu dalam peringatan Harlah Pancasila.
"Jadi kondisi real dari politik kita terbaca di dalam persaingan bahasa tubuh antara Ibu Mega dan wakil presiden Pak Gibran. Ini sah sebagai model baru untuk melihat potensi ketegangan politik dengan mengurai suasana yang diliput oleh satu peristiwa kemarin soal hari lahirnya Pancasila. Lalu terlihat bahwa ada kecanggungan pada saudara Gibran tuh," ungkap Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menyebut jika momen pertemuan para tokoh itu justru membuat Gibran kehilangan marwah sebagai Wapres.
"Ketika Ibu Mega berjalan dan sejajar dengan Presiden, tapi Gibran berjalan di belakang Presiden itu mungkin biasa juga, tapi berjalan di belakang Megawati. Jadi kelihatannya sosok Gibran ini yang sebetulnya officially adalah seorang wakil presiden kehilangan marwahnya. Kira-kira begitu atau ya memang kehilangan marwahnya karena problem-problem sebelumnya," beber Rocky.
Diberitakan sebelumnya, keberadaan Wapres Gibran ikut mendampingi Presiden Prabowo dalam upacara Hari Lahir Pancasila menjadi sorotan.
Pasalnya, Gibran tampak berdiri di belakangan Megawati yang turut hadir di acara kenegaraan itu.
Selesai acara upacara, Prabowo juga tampak menyalami Megawati dan mantan Wapres Try Sutrisno saat meninggalkan mimbar upacara. Terlihat Megawati yang tersenyum saat dihampiri oleh Prabowo.
Selesai dari Megawati dan Try Sutrisno, Prabowo kemudian terlihat menyalami Gibran.
Terlihat Gibran yang sedikit membungkukan badan saat menyambut salam dari Prabowo.
Tampak Prabowo dan Megawati yang berjalan berdampingan saat kembali masuk ke dalam Gedung Pancasila usai meninggalkan mimbar upacara. Terlihat keduanya yang berjalan sembari berbincang.
Presiden Prabowo juga tampak berbincang dengan Megawati saat kedua tokoh itu duduk satu meja.
Dalam momen itu, Gibran juga ikut mendampingi Prabowo yang keduanya duduk berhadapan dengan Megawati.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Gibran Terciduk Follow Akun Judol, Desakan Pemakzulan Makin Menguat, Roy Suryo: Terbukti Moral & Etikanya Tidak Patut menjadi Wapres
Akhirnya Rismon Sianipar Akui Bukan Ijazah Jokowi Yang Palsu, Tapi...
Bantah Mundur dari Menteri BUMN, Erick Thohir: Orang Lagi Enak-enaknya
PKS dan Nasdem Berpotensi Masuk Kabinet di Tengah Isu Reshuffle